Erga dibuat bingung saat melihat Viera yang sedari tadi terus mencengkram perutnya. Gadis itu berguling di atas kasur sambil meringis membuat perasaan khawatir itu muncul dalam hati Erga.
"Perutnya kenapa, Ra?" tanya Erga yang sudah duduk di pinggir ranjang. Lengan nya terulur untuk melepaskan cengkraman di perut istrinya yang nampak erat.
"Diem! Jangan tanya-tanya!" sentak Viera kemudian menepis lengan Erga. Gadis itu berbalik memunggungi suaminya sambil sesekali meringis.
Erga yang bingung ingin berbuat apa hanya diam sembari memperhatikan setiap gerak-gerik istrinya. Tak lama suara ringisan itu berganti menjadi isak tangis yang tentu saja membuat Erga khawatir.
"Kenapa, Ra?" tanya Erga dengan nada khawatir. Kali ini Viera membiarkan Erga mengelus lembut perutnya dari luar baju. Setelah dirasa lebih baik, Viera bangkit kemudian berjalan menuju pintu. Tapi perkataan Erga membuat ia dengan
terpaksa menghentikan langkahnya.
"Celana lo kok ada darah nya, Ra?"