"Emang orang tua lo kemana?" tanya Zayn sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Luar negeri," jawab Laura seadanya.
"Oke. Nanti jam tujuh gue jemput," ucap Zayn dan langsung diangguki oleh Laura.
"Ya udah. Gue anter lo pulang ya," tawar Laura.
Zayn melihat ke sekelilingnya. Sudah sepi. Ia pun langsung menerima tawaran Laura. Ia pun menengadahkan tangannya seperti sedang meminta sesuatu.
Alis Laura bertautan karena bingung, tidak tau maksud Zayn.
"Kunci mobil lo. Biar gue yang nyetir. Gue bisa nyetir ya! Gue punya mobil." Zayn mulai percaya diri untuk menyombongkan apa yang ia punya.
Laura hanya tertawa lalu menyerahkan kunci mobilnya pada cowok itu. Mereka pun segera meninggalkan pekarangan sekolah yang sudah sepi.
Tak butuh waktu lama, mobil Laura sudah berada di depan rumah mewah Zayn. Laura dapat melihat rumah besar nan megah itu. Bahkan ia harus menelan ludahnya susah payah, menyadari Zayn
ternyata lebih kaya daripada yang ia pikirkan.