"Gavin, dari mana?" tanya Rama.
Gavin hanya menggaruk kepalanya sambil cengengesan tidak jelas. Dan tentu saja itu membuat Zayn semakin curiga. "Emm, dari rumah temen," jawab Gavin akhirnya.
"Lo kenapa sih?! Salting gitu?" Zayn mendekat ke arah Gavin sambil melipat tangannya di depan dada.
Gavin belum berani menjawab. Ia duduk di dekat mamanya yang masih sibuk. "Em, itu, a...anu," ucap Gavin terbata-bata.
"Itu anu itu anu apaan?!!" bentak Zayn dan membuat Gavin semakin takut.
Ridha yang sudah tidak bisa konsentrasi lagi memutuskan untuk menyudahi aktivitasnya. Kalau kedua putranya sudah beradu mulut seperti ini, akan lama selesainya. Jadi, ia harus turun tangan
untuk melerai kedua bocah tersebut.
"Gavin, kamu nyembunyiin apa sih? Langsung cerita aja! Jangan bikin kakak kamu makin kesel," ucap Ridha sambil mengelus rambut Gavin.
Awalnya Gavin tampak ragu. Namun karena ada mamanya yang memberi dorongan, ia menjadi berani dan mulai menceritakan apa yang sedang ia sembunyikan.