Dara yang tersadar dengan cepat menutupi area pribadinya dengan kedua tangannya. Gadis itu merasa malu karena sang Papa bisa melihat celana dalamnya.
"Jangan, Papa."
Dara berusaha untuk menghentikan tangan Rely yang ingin menarik turun celana dalamnya. Namun kekuatan gadis itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan papanya.
Sret
Akhirnya celana dalam yang berusaha dipertahankan Dara itu kini sudah teronggok di ujung kaki kanannya. Dara dengan sisa tenaganya berusaha menutupi area pribadinya dengan merapatkan kedua kakinya.
"Biarkan Papa melihatnya, Baby." kata Rely dengan sorot mata tajam.
Seperti terhipnotis dengan tatapan tajam itu, Dara dengan pasrah membiarkan papanya menyingkirkan tangannya yang menutupi miliknya.
Rely terpana, melihat kewanitaan putrinya yang terlihat tembam merekah kemerahan. Milik Dara terlihat menggiurkan bersih tanpa bulu.
Rely terpaku menatap benda seukuran biji kacang yang terlihat mengkilap dengan cairan di sekitarnya.
"Emnhh..."