Yusuf tertawa kecil sembari merebahkan kepala di bahu Angel. "Kamu tuh pinter cari alasan."
"Demi menjaga diri, seorang perempuan harus punya banyak alasan supaya laki-laki enggak mudah merenggut kehormatannya," celetuk—Angel berbangga diri.
Lelaki itu kembali menyangga tubuh dengan kedua siku, menatap gadis di bawahnya dengan lembut. "Termasuk denganku juga, Gel? Suamimu sendiri?"
Angel terdiam, tatapannya terpaku pada manik sekelam malam. Yusuf pun enggan membahasnya lebih jauh. Gadis yang semula terdiam itu memilih kembali menutup mata, membiarkan gelenyar aneh dari sentuhan hangat lelakinya di kening, turun ke puncak hidung, hingga berakhir dengan kecupan mendalam di bibir mungilnya.