Olivia kian mengerutkan kening mendengar penuturan Mak Tisna. Dia benar-benar tak mengerti, kenapa Mak Tisna yang kelihatannya bodoh justru memiliki pandangan yang sangat luas. Ah, mungkin Mak Tisna telah banyak pengalaman hidup.
"Aarav tidur, Nyonya."
"Tidurkan saja, Mak. Nanti ke sini lagi, saya ingin ngobrol sama mak," pinta Olivia. Dia memang ingin ngobrol dengan pembantunya yang sudah banyak pengalaman hidup ini. Dia ingin menimba sedikit banyak pengalaman Mak Tisna.
"Baik, Nyonya." Mak Tisna segera membawa bayi itu ke dalam kamar. Sedangkan Olivia, kini duduk sendirian dengan seribu pikiran. Tidak lama kemudian, Mak Tisna telah kembali keluar dan menjumpainya. Wanita setengah baya itu hendak duduk di bawah, ketika dengan cepat Olivia melarangnya.
"Di atas saja, Mak."
"Ah, tidak. Biar mak di bawah saja, Nyonya."