Ibu berkata, "Aku akan bicara kepada Angel. Dan aku juga akan hadir untuk melindunginya."
"Bukan aku yang mendadak mengira bahwa dengan berdoa, dia bisa secara ajaib memperbaiki apa saja!"
"Apa yang bisa kau lakukan untuk melindungi Angel? Sungguh, coba beri tahu aku. apa yang bisa kau lakukan yang belum kau coba? Maksudku, tidakkah kau mengkhawatirkan jiwa Angel juga?"
"Aku mengkhawatirkan segalanya! Aku mengkhawatirkan itu akan jiwa Angel, suruh Sesepuh Wanderly membaca mantra untuk melindunginya. Ayo, anak-anak. Sekarang."
"Ini tidak akan berhasil kalau kita tidak percaya."
"Ya Tuhan, Sumanto, serius? Kau seperti film Disney saja. Jangan khawatir, aku akan percaya ketika memang harus."
"Gendong aku, Tunner," kataku. Saking takutnya, aku tidak mau melepaskan pelukan.
Ibu membentakku, "Angel, lepaskan kakakmu, bisa tidak? Kau dengar dia tadi bilang sedang tidak enak badan."