"Beruang! Beruang!"
Ia telah melihat Beruang sebelum Angel. Raja Beruang itu masih agak jauh, tubuhnya yang putih sulit dibedakan di atas kabut-kabut, tapi sewaktu suara Amel menggema ia menoleh, mengangkat kepala untuk mengendus, dan berderap melewati pohon-pohon dan bebetuan ke arah mereka.
Mengabaikan Amel, ia membiarkan Angel memeluk lehernya dan membenamkan wajah di bulunya, menggeram begitu dalam sehingga Amel merasakan getarannya melalui kakinya, tapi Angel merasakannya sebagai kegembiraan, dan melupakan kakinya yang melepuh dan kelelahannya saat ini. Ia telah berjumpa kembali dengan teman perjalannya itu.
"Oh, Beruang, aku senang sekali bertemu lagi denganmu! Aku tak pernah mengira akan bertemu lagi denganmu, malam itu aku ingin mengajakmu tapi keadaan tidak memungkinkan, dan segala sesuatu yang terjadi kau selamat! Bagaimana keadaanmu? Apakah kau sendirian di sini?"