"Terima-kasih," ucap putri dalam genangan air mata.
Rudof tidak bisa menyeran putri karena ia telah membantu banyak nyawa di kerajaan, bahkan dalam misi sebelumnya Rudof terbantu mendapatkan informasi yang cukup untuk misinya ini. Tidak ada sepatah katapun yang terucap dari mulutnya, dalamkobaran api ini ia membuka penutup wajah dan repon putri tidak terkejut.
"Aku sudah mengetahuinya, Tuan. Dalam setiap misimu itu telah dibayar oleh rekan sejawatk. Tapi tidak kusangka misi ini akan selesai lebih cepat dari dukaanku."
"Apa yang kau maksudkan ini?"
"Aku adalah orang yang menyewamu, Tuan. Aku sendiri sudha tidak mampu mengelola semua ini sendirian, hartaku sudah habis untuk membantu rakyatku, mereka tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Dan, ini adalah tugas akhirku untuk menemani Ayah di peristirahatan akhirnya. Terimakasih Tuan sudah mempermudah ini semua," purti menyeka air matanya, "bayaranmu akan diberikan oleh teman sejawatku, orang yang terpercaya."