Ima mengawasi dengan takut-takut, karena sekarang sesudah wanita asing itu terjaga, ia menjadi gugup. Angel menghirup bau tubuh Amel yang masih mengantuk dengan kepuasan yang gembira. Amel ada di sini, benar-benar nyata. Tidak disangka semuanya saling terhubung satu sama lain, jantungnya ingin meledak gembira, tapi itu bisa ditahan, sekarang masalah besar sudah menanti di hadapan mereka.
Mereka duduk di batu. Amel memegangi tangan Angel sambil menggosok mata.
"Apa yang terjadi, Angel?" bisiknya.
"Ima membawakan bubuk untuk membangunkanmu," katanya, berbicara dengan suara sangat pelan, dan Amel menoleh memandang gadis kecil itu, melihatnya untuk pertama kali, dan memegang bahu Ima sebagai ucapan terima kasih. "Aku ke sini secepat mungkin," lanjut Angel, "tapi beberapa prajurit juga begitu. Aku tidak tahu siapa mereka. Aku berharap kita akan bisa keluar sesegera mungkin dari dunia ini."