Chapter 80 - Menyelinap Mausuk

Lalu ia bergegas menyandang ransel di bahu, dan mengiris kain minyak kulit. Di sampingnya, Juwita telah menunggangi capungnya, dan sekarang mendesak serangga itu keluar melalui celah sempit tersebut ke embusan angin yang kencang. Sayap-sayap panjang capung yang masih rapuh bergetar saat menerobos keluar, kemudian kegembiraan terbang menguasai makhluk itu, dan serangga itu pun terjun ke dalam angin. Beberapa detik kemudian mata-mata Hebron menggabungkan diri dengan Juwita dalam udara yang liar, tunggangannya sangat ingin berpacu melawan senja yang turun dengan cepat, mengambil waktu sebentar untuk menentukan arah, dan melesat menuju lembah.