"Bukan begitu. Dan, aku mau tahu apa kau bisa menyebrang kembali ke Bumi?"
"Tidak. Beberapa kali sudah kucoba dan hasilnya energiku habis."
Angel kembali melamun meratapi keadaannya sekarang, ia tida bisa terus menerus berada di duni ini karena semua orang terdekat pasti sedang mengkhawatirkannya di Bumi. Namun, disisi lain ia berkeinginan menemui ayahnya, kalau memang benar belati ini bisa menembus duni arwah ia akan menjadikan kesempatan ini untuk bertanya lebih kepada ayahnya.
Beruang mengajak Amel mendaki lereng lebih tinggi, ke tempat yang tidak terlihat dari gua, dan di sana ia membiarkan Amel duduk dalam pelukan lengan-lengannya yang besar. Beruang menunduk ke arahnya, dan menggosok-gosok tangan Amel yang terbakar serta berasap dengan moncongnya. Tanpa mengatakan apa-apa, ia mulai menjilati luka-luka di tangan Amel hingga bersih, lidahnya menyejukkan luka bakarnya, dan Amel merasa seaman yang dirasakannya seumur hidup.