Ia terjaga saat cahaya matahari menerpa wajahnya. Udara terasa sejuk, dan butiran-butiran kecil embun menempel pada rambutnya, juga kantong tidur. Ia berbaring selama beberapa menit dalam kesegaran, merasa seakan-akan dirinya manusia pertama di dunia ini.
Ia duduk, menguap, menggeliat, menggigil, dan membasuh diri dengan air dingin mata air sebelum menyantap dua buah anggur kering dan mempelajari sekitarnya.
Di belakang tonjolan kecil tempat ia berada, tanahnya merosot landai kemudian kembali menanjak, pemandangan sangat luas terhampar di depan, di seberang padang rumput itu. Bayang-bayang panjang pepohonan membentang ke arahnya sekarang, dan ia bisa melihat gerombolan makhluk terbang yang berputar-putar di depan pepohonan itu, menukik ke bawah mengambil bijian dan kembali ke sarangnya, tubuh makhluk itu begitu kecil dibandingkan daun hijau yang menjulang hingga hampir menutupi seluruh dataran hutan.