Ruangan besar dipadati orang-orang mengenakan jubah kebangaan. Mereka duduk berjajar menghadap terkadwa yang mematung di tengah ruangan. Bagian sisi kanan terdapat beberapa orang sedang sibuk menuliskan setiap pernyataan terdakwa, mereka menulis mengunakan mesin tik. Dan, bagin kiri ruangan berbaris para kesatrian untuk mencegah, mengantisipasi apa bila terdapat pemberontak yang berhasil masuk.
Terdakwa berdiri di tengah podium, melirik ke penjuru ruangan yang dibalas tatapan tajam. Ia tidak bisa banyak bertingah di ruangan agung, sebab tangan dan kakinya sudah dirantai yang dialirkan air suci. Setiap kali ia ingin bergerak seluruh tubuh akan merasakan sakit akitab air suci.
"Terdakwa, sekarang waktunya berbicara. Noah." kata, Penyidik dari Peradilan langit. "Kuminta kau mengingat dengan tepat, kalau kau bisa, terhadap peristiwa mengenaskan itu."