Dara membalikkan tubuhnya hingga berbaring dengan nafas putus-putus. Rely ikut merangkak dan berbaring di sampingnya. Keduanya menatap langit-langit kamar villa dengan pandangan seduktif.
"Sudah minum obat yang Papa suruh?" tanya Rely setelah nafasnya mulai stabil.
"Su...dah." jawab Dara sekenanya.
Rely mengangguk singkat, merengkuh tubuh polos putrinya dengan mesra. Bibirnya asik mencumbu bahu mulus Dara yang sudah penuh dengan bekas ciuman basahnya.
"Besok kita pulang jam berapa, Papa?" tanya Dara memainkan jari tangan papanya yang tengah menangkup salah satu payudaranya.
"Sekarang juga bisa, takut Mommy-mu tiba-tiba pulang." jawab Rely menelusuri leher jenjang putrinya dengan lidahnya.
"Emnh.. Kalau begitu kita harus segera ber..siap." kata
Dara susah payah.
Rely hanya bergumam. Lidahnya masih asik bermain dengan belahan dada milik Dara. Memberikannya banyak kissmark agar gadis itu selalu mengingat percintaan panas mereka selama tiga hari ini.
**