Angel tercenung sejenak. Perempuan itu datang, tepat sesuai dugaannya. Ia tampak cantik dengan gaun putih gading dan rambut bergelombang di ujung. Wanita itu berjalan sambil berpegangan pada lengan pria di sisi kanan yang menggendong anak perempuan bermata cokelat serupa pelindungnya.
Putri mereka tampak menggemaskan dengan mata bulat dan rambut hitam legam sebawah bahu. Bibir merah anak gadis mereka tampak kontras dengan kulitnya yang putih. Belum lagi gaun yang dibuat mirip layaknya milik sang ibu. Ia terus tersenyum memperhatikan dekorasi bunga sepanjang pintu masuk berkarpet merah.
Ah, diam-diam Angel berdoa semoga anak kedua nanti secantik dan semanis putri mereka. Mulanya ia tak begitu berharap mereka mau menyapa. Istri Yusuf itu hampir yakin pasangan itu pasti sudah tahu Angel menikah dengan siapa dan percaya mungkin kecewa. Namun, keyakinan itu runtuh begitu saja saat lambaian itu mengarah padanya.