Angel menyusut air mata yang kembali mendesak di dua sudut netranya. Ah, sialan! Kenapa juga ia harus menangisi keadaan ini?
Namun, siapa pula yang tak merasa bersalah saat tahu selama ini Dion menderita karenanya? Bagaimana ia harus membalas semua derita lelaki ini karena berseteru dengan bapak angkatnya demi seorang Angel?
"Duh, maaf, Gel, kamu jadi repot begini. Orang tuaku enggak di rumah, aku tinggal sendiri. Ia—"
"Sendiri? Tapi Mas Dion ...."
Bibir waTrias yang baru saja kembali dari ruang dokter itu mengulas senyum. "Enggak, Gel, aku enggak serumah sama Mas Dion. Dia masih tinggal sama orang tuanya. Sesekali aja datang ke rumah buat mastiin aku sehat."
Angel tertunduk sembari memainkan buku-buku jarinya.