Selesai. Ia segera menutup panggilan. Yusuf menghela napas panjang dan mengembuskannya pelan demi meredam emosi. "Pergi!" titahnya yang membuat preman-preman itu bergegas pergi ketakutan.
Lalu, Yusuf menatap mertua dan Eyang Ningsih yang sudah duduk di kursi teras. Mereka tampak merasa bersalah. Namun, Yusuf kehabisan kata untuk bicara. Ia teramat syok dengan apa yang terjadi malam ini. Beruntung dirinya datang lebih cepat. Jika tidak, mungkin Angel berakhir tragis.
"Maaf, Ayah, Bu, Eyang, saya minta izin membawa Angel pulang. Maaf kalau saya lancang. Permisi."
Hanya itu yang bisa dikatakan. Mau marah-marah pun Yusuf tak sanggup karena terbebani sopan santun. Ia tak sampai hati mempermalukan mertuanya di depan tetangga yang mulai penasaran dan berulang kali sengaja lewat hanya untuk mencari informasi.