Getar ponsel di sisi bantal itu membuat pria yang terlelap sedari pagi itu terganggu. Malas membuka mata, ia mengulurkan lengan kiri melalui tubuh perempuan yang menggeliat sebentar lalu menyurukkan diri lagi dengan nyaman. Yusuf memicing, menilik panggilan dari Trias yang tak sempat diangkat. Agaknya pria berambut berantakan itu lupa berkabar ke kantor hari ini ia absen.
Angka pada pojok kanan layar benda pipih itu menunjukkan pukul tiga sore. Sinar matahari mulai condong ke barat, menelusup pada jendela kaca kamar. Tidur seharian yang lumayan membuat rasa kantuknya lumayan berkurang.
Yusuf meletakkan kembali ponsel ke sisi bantal, sedikit merendahkan posisi kepala, dan menyejajarkan diri dengan wajah wanita di sisi kanan. Anak rambut di sepanjang garis kening dan pelipis Angel berantakan, menutup sebagian pipinya. Bulu mata yang mengenakan maskara tipis-tipis itu tampak lentik sepanjang garis kelopak. Tampak manis berhias hidung mungil yang meruncing.