Meski Aarav berpesan agar mereka tidak usah bersedih atas kepergianny, namun Mak Tisna, Daffin dan Olivia tak bisa menahan air mata mereka. saat itu juga, meledaklah tangis di rumah itu. Olivia saling berpelukan dengan mertuanya, sedangkan Daffin terduduk dengan lemah lunglai.
"Mengapa Mas harus meninggal? Mengapa tidak aku saja?!" teriak Daffin seperti anak kecil. "Semua ini agara-gara aku. kalau saja aku tidak merebut Olivia dari sisinya, tak akan terjadi begini. Mas tak akan meninggal."