Aku yakin Aarav masih mencintaiku. Buktinya sampai sekarang, dia belum menikah. Sepertinya dia masih mengharapkanku. Tapi, kenapa Aarav tak merebutku? Benarkah dengan alasan kemanusiaan dan etik sosial? Ah, aku tak mengerti dengan maksudnya. Tapi...
Olivia masih terdiam. Dihelanya napas dalam-dalam. Kemudian dia kembali memandang ke wajah Mak Tisna yang kini menunduk dalam-dalam, tak berani beradu pandang dengannya. Itu membuat Olivia yakin, kalau Mak Tisna tentu telah dipengaruhi oleh suaminya untuk menakut-nakiti dirinya.
"Baiklah mak, sejak hari ini mak tetap tinggal di sini. Tentu mak juga tahu, apa yang harus mak lakukan bukan?" tanya Olivia dengan suara halus, berusaha menutupi perasaannya yang seketika menggelegar. Dia tak mungkin menyalahkan Mak Tisna, yang harus disalahkan tentu Daffin. Mak Tisna hanya menurut membuat cerita, karena wanita setengah abat itu memang memerlukan naungan untuk hidup.
"Baiklah, Nyonya."