Ah, baru kali ini dia mendaptkan kehangatan itu lagi. Ingin rasanya dia terus menikmati. Tapi Aarav telah melepaskannya.
"Salam untuk suamimu," kata Aarav setelah Olivia turun, kemudian dia menjalankan kembali mobilnya. Meninggalkan Olivia yang berlinang air mata. Bukan sedih, tapi haru dan bahagia, karena Aarav ternyata masih mencintainya. Masih memperhatikannya, masih memberi kecupan hangat di keningnya. Sehingga menjadikan jiwanya melayang, terbang ke masa yang silam. Masa yang indah, yang tak akan pernah dia lupakan.
Setelah mobil sedan yang masih profit itu menghilang, baru Olivia masuk ke dalam rumahnya. Hatinya berharap, semoga bisa bertemu lagi dengan Aarav.