"Jadi..."
Jantung Olivia berdebar keras. Celaka. Pikirnya dalam hati. Kini semua akan terbongkar. Oh haruskah aku saat ini juga mengakui, apa yang sebenarnya telah terjadi antara aku dan Daffin? Ah, bagaimana perasaan Aarav? Tentunya dia akan hancur, kalau tahu aku sudah dirusak oleh Daffin. Iblis! Daffin benar-benar bajingan. Runtuk Olivia dalam hati, jengkel berbaur ketegangan dan rasa takut kalau-kalau Aarav akan mengetahui semuanya. Mengetahui apa yang telah terjadi pada dirinya.
"Benar, Pak. Daffin tidak mengantar Olivia sampai ke tempat kost saya. Dan kata Olivia, dia datang ke Jakarta seorang diri." Aarav membenarkan praduga ayah Olivia, semakin membuat mata lelaki setengah baya itu membelalak dan langsung memandang ke arah anaknya.
"Bagaimana ini terjadi, Olivia?"
