Pertengkaran singkat terkendali lantas menyusul. Selagi kamera dan awak produksi menonton, orangtuaku harus langsung menusuk ke jantung persoalan dan cepat-cepat mengakhiri perseteruan mereka.
Aku tidak repot-repot menunggui orangtuaku selagi mereka mencapai simpulan diam-diam yang terburu-buru. Aku keluar dari pintu sambil berlari, mendahului Ibu, yang meneriakiku agar menunggunya. Aku tidak menunggu. Aku berlari ke mobil kami yang diparkir di pelataran dan mulai menarik-narik pintu belakangnya yang terkunci.
"Bu, pintunya dikunci. Ayo, cepat!"
Selagi aku mengitari mobil untuk mencoba membuka pintu di sisi yang lain, aku memperhatikan sekelompok kecil orang, mungkin cuma lima, sedang memegang poster bertorehkan tulisan tangan sambil berdiri di jalan dekat halaman depan kami. Produser sedang berbicara kepada mereka. Aku tidak bisa mendengarnya, tapi Produser kelihatannya tidak senang.