Setelah semenit membeku seperti patung lilin, Bruder Louis menurunkan tangannya yang gemetar ke leher Arabella. Orang akademisi istas suci sudah berjanji dalam hidupnya untuk menghindari perbuatan sesat. Meski begitu, Louis tetaplah manusia biasa yang masih memiliki nafsu.
Ia sangat berhati-hati dalam melancarkan tugasnya supaya tidak menyentuh kulit Arabella, tapi lati kalung menyelip dibekalang leher. Tiba-tiba Arabella berbalik badan menghadap langsung ke wajah Louis, itu membuatnya terkejut sampai memejamkan mata. Setelah beberapa saat ia membuaka mata dan melihat belahan dada. Ia berusaha begitu lama sehingga Lord Hebron mengira fajar akan merekah sebelum ia berhasil melepaskan kaitan kalung itu, tapi akhirnya ia mengangkat medalionnya dan menegakkan tubuh.
