Chereads / DUNIA ANGEL / Chapter 114 - Pendayung Perahu Kematian

Chapter 114 - Pendayung Perahu Kematian

Tapi ia akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama, kalau saja cuaca tidak mengalami perubahan. Di dunia tempatnya berada, cuaca panas dan kering, dan ia semakin lama semakin kehausan. Melihat sepetak batu basah di puncak tebing, ia memanjat untuk melihat apakah ada mata air di sana. Tidak ada, tapi di dunia tempat pepohonan biji roda, hujan baru saja turun, begitulah caranya menemukan jendela itu, dan mengetahui ke mana Wingar pergi.

***

Keesokan harinya telah tiba, tidak ada suara burung berkicau, seranga-seranga berdecit atau ayam berkokok. Semuanya tampak seperti sebelumnya, penuh kesepian, langit tidak begitu cerah dengan awan-awan hitam menyelimutinya sampai ke ujung akhir mata memandang. Orang-orang tidur sudah bangun dari peraduannya, tidak banyak yang bisa dilakukan hanya memuntir badan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS