Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Aku Memang Bukan Bundamu, Tapi Aku lah Mama Mu

Megumi_Ganuri
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.8k
Views
Synopsis
Mencintai ayahmu adalah takdirku. Aku tahu kamu berat memerimanya saat ini. Tapi maukah kamu memberiku kesempatan untuk membuktika jika kita bisa bergandengan tangan bersama? Dan kita menjalani kehidupan sebagai keluarga. Ratna, perempuan matang yang berusia 27 tahun. Untuk pertama kalinya setelah sekin lama tidak merasakan debaran dalam hatinya, dia merasakan buncahan ombak dalam dadanya. Tetesan embun sejuk dalam keringnya telaga hatinya. Pertemuan yang sepertinya adalah takdir Tuhan mempertemukan dengan Iban, pemilik warung makan tempatnya makan siang itu. Cara Iban menghandle keluhan bos nya karena pramusaji yang bekerja tidak sesuai SOP membuat Ratna menatap lekat pada bibir Iban yang tetap tersenyum mesti mendapat komplain. Hingga saat akan berlalu keluar pandangannya beradu dengan Iban yang tetap memberikan senyum terbaiknya. Sejak saat itu Ratna selalu berusaha kembali ke warung tersebut. Demi untuk melihat senyumnya. Hingga pada akhirnya Ratna mengetahui bahwa laki-laki itu sudah memiliki seorang putra yang baru duduk di bangku TK. Mampukah Ratna menarik perhatian Iban. Dan bisakah dia memikat Rasya, putra Iban yang cenderung hiperaktif itu? Jangan lupa ikuti kisah ini hingga usai.

Table of contents

Latest Update1
12 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - 1

"Rasyaaa" panggilku seraya melambaikan tanganku.

Mas Iban yang di sampingku ikut melambai padanya. Kulihat langkah Rasya berat menghampiri kami. Aku tahu itu. Tapi aku menafikanya. Aku tetap memberikan senyuman dan wajah sumringahku di hadapan Rasya. Meski dia tak kan memandangku untuk saat ini. Tapi aku yakin aku akan bisa menaklukkan hatinya. Seperti aku telah menaklukkan ayahnya.

" Kita makan es krim dulu yuks," ajakku sambil menerima tas sekolahnya. Tanpa menjawabku dia berlalu mendahului dan masuk ke mobil.

Aku tersenyum. Getir. Bagaimana aku bertahan selama ini. Rasanya di jadapan anak kecil itu aki tak punya harga diri. Seringkali perkataanku tak dihiraukannya. Hanya berlalu tanpa menjawab, dan tanpa ekpresi. Kalau bukan mas Iban yang meyakinkanku kalau aku bisa mencuri hati Rasya dan suatu saat Rasya pasti akan memerimaku, mungkin aku sudah memyerah.

Rasya... Rasya

Kapan kamu akan melihatku. Aku memang bukan bundamu. Tapi aku yakin aku pasti bisa menjadi mama yang baik buat kamu nak