Chereads / Pernikahan Yang Salah / Chapter 18 - Berbohong

Chapter 18 - Berbohong

Hal itu benar-benar membuat Mika pun tidak bisa diam saja dan akhirnya melakukan hal tersebut, yang mana dia terpaksa untuk membohongi mamah Asri, agar tidak melanjutkan kegemarannya tersebut dan agar merestui hubungan mereka, karena tidak ada alasan lain yang lebih tepat untuk melakukan sebuah pernikahan jika bukan karena kehamilan.

Tidak mungkin juga bisa memberi tahu Mamah Asri, jika pernikahan mereka hanyalah pernikahan main-main dan hanya sebuah perjanjian saja. Hal itu pasti akan membuatnya makin terpojok, maka dari itu Mika mengaku hamil agar mamah Asri segera pergi dari apartemennya, karena benar-benar mengganggu pagi hari yang begitu tenang, yang mana mereka juga masih merasa lelah, setelah semalaman melakukan pesta dadakan yang diluar Rencana.

Dan kini Pagi harinya dia harus menghadapi Mama asli yang tiba-tiba datang dengan kemarahan membuat mereka benar-benar melakukan hal tersebut.

Setelah Mamah Asri pergi dengan kemarahannya, diikuti dengan Sella pun yang ikut pergi dengan marah, karena mendengar perkataan dari Mika

"Ya ampun, apa yang sudah aku lakukan," kata Mika yang tidak henti-hentinya tertawa, dengan kebodohan yang sudah dia buat sendiri, hingga membuat Mamah Asri pun marah.

"Kau ini benar-benar di luar dugaan," kata Raka yang juga kaget dengan ide gila yang Mika lakuakan.

Yang mana berbohong kepada Mama Asri, untuk bisa mendapatkan persetujuan dari sang Raka, yang mana tidak menyetujui pernikahan mereka berdua dan akhirnya Mamah Asri pun mengalah dengan kemarahan yang masih menggebu-gebu dan ingin melaporkan apa yang sudah dilakukan oleh Raka kepada Ayahnya.

"Saatnya untuk menghadapi keluarga besar karena Mama pasti sudah mengatakan semuanya," kata Raka memberitahu Mika, jika mereka masih harus menghadapi keluarga besar rakaat dan pasti hal itu tidak akan mudah.

"Ya Ampuh, apa yang sudah kau katakan kepada mamah Asri, yang benar saja kau hamil. Kapan kita buat anaknya, tidur saha harus terpisah," kata Raka yang tidak habis pikir dengan kebohongan yang dibuat oleh Mika karena hal tersebut telah membuat mamah Asri pulang dengan sangat marah.

"Itu adalah salah satu ekstrem terbaikku, harusnya memujiku dan tidak perlu komplain, kau sendiri yang menyarankan untuk bersikap manja," kata Mika membela diri karena memang tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh Mamah Asri yang datang ke apartemennya pagi-pagi dan langsung memarahi mereka berdua padahal jelas mereka berdua tidak melakukan hal apapun.

Kebenciannya pada Mika tersebutlah yang membuat mereka tidak suka dengan orang tua dari Raka tersebut sedari Dulu memang Mamah Asri selalu saja membuat Mika kesulitan.

"Iya tapi tidak berbohong juga kan coba kalau berbohong seperti itu kau membuatku benar-benar merasa sangat, semua sudah terjadi dan terlanjur aku juga yang memintamu untuk membantuku jadi kita harus bisa menghadapinya bersama-sama dan kau juga harus bertanggung jawab dengan keluarga ku nanti. Masakan banyak pertanyaan yang akan diberikan oleh Ayahku," kata Raka yang merasa harus menghadapi keluarga nambah lagi apa yang dikatakan oleh dinamika pasti membuat nama asli langsung melaporkannya kepada sang Ayah dan mereka pun harus bersiap dengan segala sesuatu yang akan terjadi nanti.

"Kenapa kau yang banyak seperti itu aku akan bisa menghadapi keluargamu, bilang saja padanya seperti tadi itu mereka tidak akan marah, jika semuanya sudah terjadi, kita tidak mungkin bilang jika pernikahan kita hanya main-main, akan lebih masuk akal jika pernikahan yang dilakukan dengan mendadak itu karena kecelakaan," kata Mika menjelaskan kepada Raka Apa maksud tujuannya dengan berbohong seperti itu karena tidak ada alasan lain untuk kebohongan yang lebih bisa dipercaya kalau jika bukan karena kecelakaan yang sering terjadi.

"Oke baiklah Memang aku yang salah memaksamu untuk menikah tanpa alasan yang jelas dan membuatmu dalam masalah seperti ini aku sendiri tidak tahu jika akan menghadapi hal seperti ini," kata Raka lagi jadi tidak bersemangat.

"Sudahlah kau sendiri yang bermain-main denganku dan selalu saja membuat keputusan diluar akal sehat seperti itu, kau juga yang membuat perjanjian itu jadi lebih baik, kau yang bertanggung jawab atas semua yang sudah, kau lakukan kau sendiri yang sudah melalui nya, jadi aku juga yang harus melayani dan harus bisa menghadapi semua itu," kata Mika menyalakan semuanya daripada Raka karena memang mereka yang mengalaminya dan sekarang dia yang tidak bersemangat lebih dulu jelas membuat Mika pun tidak kenal dengan alasan tersebut.

Mereka yang menandatanganinya bersama dan mereka yang harus menghadapinya bersama apapun yang dilakukan oleh keluarga Raka pun menjadi tanggungan mereka karena mereka juga menyetujui perjanjian tersebut.

Terlepas dari itu semua dengan tujuan mereka, yang ingin menyelamatkan perusahaannya dengan cara tersebut tersebut dan dengan cara seperti itu karena memang mereka juga ingin mendapatkan Mika, Ia berpikir bisa melakukan hal itu bersama-sama tapi dia tidak memikirkan tentang keluarganya.

Yang mana keluarganya pasti tidak akan senang dengan rencana tersebut, yang menikah secara mendadak yang seharusnya menjadi seorang pengusaha harus menikah dengan pengusaha lainnya, agar bisa membantu kelancaran bisnis mereka.

Akhirnya karena semua sudah terjadi pun mereka tidak bisa melakukan apa-apa dan segera membersihkan diri dan menyiapkan keberangkatannya, juga harus berangkat ke kantor yang mengurusi segala sesuatu yang mana akan memindahkan Mika dari tempat kerja nya, karena sesuai dengan perjanjian yang biasa dilakukan bersama dengan Andi.

"Aku akan membuat surat pindah untukmu jadi apa kan berangkat kerja sekarang dan sebanyak kamu di rumah untuk istirahat, karena kutahu pasti akan lelah aku akan mengurus semuanya," kata Raka lagi yang mengurus segala sesuatunya sebelum mereka berangkat kerja karena ada yang meminta mereka untuk pindah kerja tapi dia juga belum mengurus kepindahan mereka ke tempat kerjanya tersebut.

"Baiklah," kata Mika merasa senang jika tidak berangkat kerja dan dia bisa menghabiskan waktunya di rumah sambil terus melihat progres saham miliknya.

Saat Raka bersiap-siap untuk berangkat kerja mikrofon bersiap membuat sarapan, karena dia hari ini libur dan tidak berangkat kerja dengan apa yang dilakukan oleh Raka dan mereka pun mengikuti semuanya, karena hal itu tidak membuatnya kerepotan dan dia bisa beristirahat beberapa saat di rumah sambil mengikuti permainan yang sudah kamu buat.

Semua sudah disiapkan oleh mika di atas meja dengan hidangan sarapan yang sederhana karena dia hanya bisa memasak adanya apalagi dia yang jarang sekali memasak untuk dirinya sendiri membuat dia pun tidak pandai dalam memasak yang mana ia memasak beberapa hidangan saja yang tidak terlalu report.

Raka yang terbiasa kalau tinggal sendiri dan lebih memilih makanan instan sebagai makanan sehari-hari, yang biasa dia konsumsi maka dari itu Mika jarang sekali memasak di rumah.