Kedatangan Felix tentu saja membuat Nakula heran. Pasalnya remaja itu tidak pernah menghubunginya lebih dulu.
Secara tiba-tiba dia datang. Dari sini Nakula menangkap ada maksud yang tersembunyi.
"Untuk apa kau datang ke sini?" tanya Nakula. Dia memperhatikan dandanan pemuda itu yang rapi dengan seragam sekolahnya.
"Eh, santai Kak. Paling tidak persilakan aku untuk duduk lebih dulu."
Mata Nakula mendelik ke arah kursi yang ada di depannya. Tentu saja tanpa kata-kata.
Untungnya Felix menurut. Dia langsung duduk di kursi yang ditunjukkan Nakula.
"Begini Kak—"
"Panggil saja Nakula. Tidak perlu formal segala macam. Lagi pula kau tidak sekolah apa?"
Nakula langsung menegur Felix, dia merasa tidak cocok dengan panggilan tersebut. Terlalu kaku dan tidak bijaksana.
Dia juga menegur yang mana sekarang masih pagi. Seharusnya Felix berada di sekolah.
"Ah baik. Aku sudah pulang sekolah. Sedang cepat karena ada acara komite,"ucap Felix yang langsung mendapat anggukan Nakula.