Nakula menerima beberapa pekerjaan yang masuk. Dia tampak sibuk sejak tadi. Berbeda dengan Jane yang santai-santai saja di sofa ruangannya.
Istrinya itu memakan camilan yang dia beli di supermarket. Sengaja sekali untuk memakan di ruangan Nakula.
"Kau tidak menawariku Sayang?" tanya Nakula yang sejak tadi merasa terganggu dengan bunyi-bunyian yang keluar dari mulut Jane. Tapi istrinya itu sangat tidak acuh padanya.
"Kau suka memangnya? Bukannya camilan ini hanya merusak konsentrasi otakmu," sindir Jane yang tidak ingin makanannya berkurang untuk Nakula.
"Iya benar. Apa lagi kalau disuapi dari mulut bukan tangan."
Jane merotasi bola matanya sebal. Ada-ada saja tingkah laku yang Nakula berikan kepadanya. Dia merasa begitu sebal. Lalu memilih menghentikan kunyahan.
"Aku sudah selesai. Kalau kau ingin, bisa ambil."
"Ya ambilkan dan berikan kepadaku. Kenapa harus seperti ini?"
Jane melangkah mendekati Nakula. Aura orang itu sudah terlihat mengejek. Seperti merencanakan sesuatu.