Jane kesulitan untuk mengatur posisi jarinya. Dia beberapa kali terpeleset. Untungnya Nakula sigap membantu. Sehingga mereka tetap bisa untuk melepaskan peluru sampai habis.
"Istirahat dulu yuk. Kau tegang sekali, Jane."
Nakula sekali lagi berbisik di telinga Jane. Kali ini bukan kata-kata penyemangat atau arahan yang benar. Tapi untuk menyudahi.
Olahraga ini terbilang tidak membutuhkan tenaga yang banyak. Tapi keringat Jane cukup banyak yang keluar. Nakula bahkan santai saja mengelap dengan tangan.
"Ya kau pikir saja sendiri, Nakula. Kau berkata tepat di samping leherku. Dengan embusan napas yang sangat menyebalkan. Lalu tanganmu juga begitu gatal."
Jane langsung melepas penutup telinga. Dia mengembalikan ke tempat semula. Begitu juga dengan Nakula yang mengikuti Jane.
"Duh jadi kau ingin bilang, sedang berhasrat padaku ya?"
Ucapan Nakula tentu saja terdengar oleh yang lain. Karena ketiga orang teman mereka juga sedang mengembalikan penutup telinga.