Seperti yang diketahui, Nakula memang terlahir jenius. Kecerdasan yang terakhir diketahui memiliki angka yang sama dengan milik ayahnya. Dari sini, banyak teman-teman Kagendra yang menduga Nakula akan menekuni jejak sang ayah.
Tapi Nakula memiliki hal lain. Dia lebih tertarik pada banyak kertas dan susunan kabel atau angka-angka di layar. Bukan tabung-tabung berisi cairan yang menimbulkan ledakan.
Nakula memilih jalannya sendiri. Ini juga tidak lain karena adanya andil dari sang ayah. Doktrin itu begitu kuat, sampai dia bertemu dengan Jane.
"Kau tahu kan, aku tidak bisa mencintai perempuan lain sekuat kepadamu. Bahkan cinta monyet seperti pada remaja belasan saja tidak memiliki."
Jane mengangguk-angguk. Bukan karena percaya juga, tapi memang itu yang pernah Nakula sampaikan dulu.