Seakan mengalami de Javu, Jane harus dihadapkan dengan persoalan rumit yang akan diucapan Andri. Pria yang dipilih ibunya untuk menemani di sisa hidup itu, menghela napas berat. Memilih waktu yang pas untuk melanjutkan kalimatnya.
"Kau mau mendengarkan, Paman?" tanya Andri yang merasa Jane bersikap bosan dengan ucapannya.
"Ya, bicara saja Paman. Kami akan dengarkan."
Jane bersikap lembut. Biar bagaimanapun, Andri juga orang yang harus dia hormati.
"Jadi begini Jane dan Nakula. Kalian tahu kalau Zachary sudah tidak memiliki kantong reproduksi lagi. Jadi emosinya terkadang sulit untuk dikendalikan. Dengan dia ditolak di kantor Nakula saat itu, dia menjadi pendiam. Terkadang mengamuk tidak jelas."
Andri melepas kalimat. Dia menahan sebentar untuk menarik napas kembali.