Lagi-lagi memikirkan kebaikan Reza membuat hati Liana terasa begitu hangat, padahal mereka bisa dibilang baru saja dekat namun rasanya pertemuan antara dirinya dan Reza malam ini benar-benar memberikan kesan tersendiri untuk gadis itu.
"Astaga! Apa yang aku pikirkan! Tidak. Aku tidak boleh terkesima dengan siapa pun. Aku bahkan belum tahu sikap Reza yang asli itu seperti apa." Liana kembali membatasi dirinya dengan tembok yang menjulang begitu tinggi. Dia tak ingin harus kembali merasakan sakit hati. Dan dia juga tak ingin jika harus memiliki masalah lebih. Seluruh kekurangannya dan kenyataan jalan hidup yang begitu suram sudah cukup menjadi tamparan keras bagi Liana agar tak lancang. Lagi pula, mana mungkin pria seperti Reza menyukai dirinya?