"Syukurlah, di sini dikatakan tidak harus membawa apa pun, Li. Kita hanya cukup datang saja ke apotek. Sepertinya testpack dijual bebas di pasaran. Maksudku, di tempat seperti apotek." Mila menerangkan sembari menghela napas lega. Setidaknya mereka masih memiliki harapan untuk memastikan semuanya.
Mata Liana pun sontak berkaca-kaca mendengar hal itu, gadis itu pun tak menyangka jika akhirnya dia masih mempunyai harapan. "Tetapi coba kamu lihat lagi, Mil. Siapa tahu aku harus membawa suami untuk mendapatkan itu." Liana kembali dilanda takut. Bagaimana pun hal ini belum pernah dia lakukan sebelumnya sehingga banyak pikiran pikiran menakutkan yang selalu menyerang kepala dan menambah tingkat kecemasan di dalam dirinya.
