"Oh iya, mama sampai lupa!" Delia menepuk dahinya pelan. "Padahal mama tadi sudah berencana untuk membuatkan jamu penghilang nyeri untukmu. Mama bahkan sudah menyiapkan seluruh bahan-bahannya tadi. Tetapi ada telepon dari pelanggan catering sampai akhirnya mama lupa membuatkannya untukmu. Astaga Liana, maafkan mama, ya. Setelah ini mama akan segera membuatnya," ujar Delia merasa begitu bersalah. Biasanya jika mendapati dirinya atau sang putri tengah berada di fase pertama, Delia memang selalu membuat ramuan jamu itu untuk meredakan rasa nyeri perut mereka.
"Tidak usah, Ma. Liana sudah mendingan kok. Lagi pula besok pasti sudah tidak nyeri lagi," papar Liana yang tak ingin menyusahkan Delia, juga saat pikirannya kembali teringat akan fakta yang sebenarnya jika dirinya saat ini tidaklah sedang menstruasi. Liana tak ingin meminum jamu apa pun yang tidak berhubungan dengan rasa mual yang baru saja dirinya alami itu.