Pagi ini Liana bangun dari tidur dengan tubuh yang terasa lebih sehat. Jeon masih tidur di atas ranjangnya sementara sepagi ini rasa haus yang menerpa tenggorokan sudah teramat besar.
Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi namun aroma harus sudah semerbak memenuhi penjuru rumah karena kegiatan dua maid di dapur.
"Aromanya enak sekali. Kira kira sedang masak apa mereka?" gumam Liana pelan seraya melanjutkan langkah menuju dapur. Namun belum sempat Liana benar-benar menjajaki ruangan tersebut, langkahnya seketika terhenti saat mendengar obrolan yang terjalin antara bibi Nani dan juga Bibi Maria.
"Jadi Tuan Bara membawa Marni ke sana? Berani sekali Tuan ini. Aku jadi kasihan dengab Nona Liana kalau begini," ucap Bibi Nani.
"Sama, aku juga. Aku jadi penasaran dengan gadis bernama Vella itu. Kok bisa ya Tuan cinta dia? Katanya itu masa lalu Tuan kan." Bibi Maria menimpali.
