"Dia pasti mau melayanimu. Wanita bodoh mana yang akan menolak pria setampan dirimu. Iya kan?" ujar pak tua dengan sedikit penekanan pada kata terakhirnya. Terlihat gadis di sisinya itu seketika menunduk.
"I-iya," jawab gadis itu kikuk. Antara ingin menolak dan tidak. Jujur saja dia sangat ingin mempertahankan keperawanan yang sampai saat ini masih berhasil dirinya jaga meskipun pada akhirnya hutang sang ayah yang menggunung mengantarkannya pada titik sekarang ini. Namun melihat siapa pria yang akan merenggut keperawanan nya untuk pertama kali rasanya membuat seluruh tubuh gadis itu seketika terasa begitu bergetar seolah ingin langsung menyetujui semuanya agar dia bisa segera merasakan sentuhan indah dari Bara.
