"Mungkin Liana akan sendiri saja, Ma," putus Liana sesaat setelah cukup lama berpikir.
"Maksudnya?" Delia menatap tak paham ke arah Liana.
"Liana akan membesarkan anak ini sendirian. Emm, mungkin ditambah dengan mama. Kita berdua," terang Liana. Sementara Delia sendiri masih terus mengerutkan keningnya.
"Kenapa begitu? Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu itu, Li?" Delia bertanya.
"Ya. Liana sudah yakin, Ma." Dengan cepat Liana menjawab. Dia memang sudah yakin dengan keputusannya. Apalagi saat dirinya sendiri sudah mendapatkan rencana ke depan. Bekerja, dan berjuang demi menghidupi anaknya. Itu saja. Bukankah semuanya akan terasa mudah? Apalagi kalau dia sendiri sudah memiliki sebuah alasan untuk terus semangat. Rasanya tak perlu orang lain untuk hadir di kehidupannya selain anak itu sendiri.