Novel ini akan lama updatenya, dan author saat ini sedang memperbaiki alur carita dari novel ini, yang sudah dirubah dari bab 1-10 sisanya masih proses, terima kasih.
########
" kita mau makan apa ini sayang?" Tanya jay kepada Intan.
" Nggak tahu mau makan apa ini, tapi laper" jawab intan kembali kepada Jay.
Dan Jay yang mendengar hal tersebut merasa jengkel, ( wanita....betapa susahnya untuk mengerti kalian!!!).
" Kalo gitu gimana kalo makan KFC?" Berkata Jay kepada Intan menyarankan saat melihat restoran KFC yang ada di depan mereka.
" Engga ah, aku takut lemak itu kan junk food" balas intan kembali kepada Jay.
" Ya udah kalau gitu gimana kalau kita pergi ke rumah makan itu?" Kata Jay menunjuk ke sebuah tempat makan dengan tanda huruf S berwarna ungu ( ga ada sponsor jadi ga dimasukin, yang tahu cukup diem heheh)
" Nggak juga ah aku lagi ngurangin makan nasi" jawab intan kembali.
Jay yang mendengar ini, tentu saja merasa sedikit jengkel sambil kemudian dirinya berkata " yaudah kamu mau makan apa?" Tanya Jay lagi.
" Terserah kamu sayang" balas intan dengan polos.
Dan Jay di dalam pikirannya saat ini, memiliki satu kata ( wanitaaa....!!!)
" Ya udah kalau kamu bingung ikut aku aja, nanti kalau makan ini nggak cocok kamu pesan aja minuman atau jus " berkata jay kembali kepada Intan, dan kemudian menarik tangannya menuju ke arah sebuah resto yang cukup terkenal dengan bakminya.
" Selamat datang silakan masuk" Seorang pelayan wanita menghampiri mereka, ketika mendapati Jay dan juga Intan masuk ke dalam resto tersebut.
" Permisi bisa Carikan tempat duduk yang agak sepi" berkata Jay kepada pelayan wanita itu membuat permintaan.
" Ohhh...tempat yang sepi!!!!" Berkata pelayan wanita tersebut dengan sedikit nada yang meningkat.
Dan tanpa sadar pengunjung yang ada di dalam resto tersebut mengalihkan pandangan mereka ke arah Jay dan juga intan, ditatap oleh banyak pasang mata jay merasa sedikit kesal dengan pelayan tersebut, dirinya bergumam di dalam hatinya ( jancukk!! apa maksud dari pelayan ini apakah dia tidak pernah menjadi muda) jay mengeluh tetapi memasang muka tebal di permukaan.
" Cepat tunjukin jalan" kata Jay membalas pelayan wanita tersebut.
Di sisi lain pelayan wanita yang mendengar perkataan dari Jay, segera kembali tersadar dari pikirannya, dirinya sudah seringkali melakukan hal tersebut kepada beberapa pasangan muda.
Dalam hal ini pasangan yang nampak seperti jay dan juga Intan, dirinya bisa dikatakan tidak memiliki kebencian apapun namun sifat isengnya untuk membuat sedikit lelucon terhadap pasangan muda menjadi sangat menarik untuk dirinya.
Sebagai catatan pacaran pada tahun 2005 khususnya untuk anak muda di daerah kota tempat Jay tinggal bisa dikatakan tidaklah terbuka seperti di kota besar lainnya dalam hal ini mengacu kepada Jakarta,Surabaya dan lain-lain.
Setelah membawa Jay dan juga Intan kesebuah meja yang terlihat cukup terisolasi dari tempat lainnya, jay mengganggu sedikit puas kepada pelayan tersebut sambil kemudian tanpa memberi kesempatan untuk pelayan tersebut kembali berbicara, Jay sudah berkata lagi " Saya mau pesan dua mangkok ukuran sedang bakmi dengan jus jeruk dan juga jus alpukat, oke itu aja kamu bisa kembali" Jawab jay cepat dan juga singkat.
Dan di sisi lain pelayan wanita tersebut kembali dibuat terkejut dengan tingkah laku yang dilakukan oleh Jay, namun dirinya juga bersikap profesional dan segera berpamitan untuk mempersiapkan pesanan dari jay dan juga Intan.
"Ehhh...kamu tadi ga malu apa?" Tiba-tiba intan berkata kepada Jay.
"Malu kenapa? Emang kita nyolong??" Tanya Jay sambil tersenyum.
" Emang kalo orang malu harus nyolong dulu apa!!" Balas intan tidak puas.
Dan Jay yang mendengarkan hal tersebut tertawa kecil, " heheheheh" tanpa berbicara lebih lanjut.
" Ishhh kamu orang ngomong serius juga" kata intan kesal kepada Jay.
Dan kemudian melanjutkan untuk berbicara "yang aku maksud tuh Apakah kamu nggak malu ketika tadi kita sedikit di teriaki oleh pelayan itu?" Tanya Intan dengan penasaran.
" Enggak lah kenapa malu, orang pacar aku aja cantik justru sebaliknya aku bangga kali" balas chat cepat sambil membuat gombalan kepada Intan.
" Emmmm... Apa sih kamu" kata Intan membalas dengan malu.
Melihat hal ini tentu saja Jay merasa bahwa wanita terkadang terlalu munafik, jelas mereka suka dipuji tetapi terkadang mulutnya berkata tidak.
" Lagian nggak usah dipikirin kali, itu mah paling kebiasaan dari pelayan, kalau dilihat dari tingkah lakunya dia pasti jomblo" jawab Jay lagi.
" Ahemm....." Terdengar suara berdehem dari samping Jay dan juga intan, mau tidak mau kemudian keduanya pun menengok, dan di sana mereka melihat pelayan wanita tersebut yang semula melayani mereka kini sedikit menatap jay dengan tatapan yang kesal.
" Ohhh... Makanannya udah tiba" kata Jay tanpa merubah wajahnya, seperti dia tak merasa bersalah ketika berbicara bahwa pelayan wanita tersebut adalah jomblo.
Melihat bahwa jay memiliki kulit yang tebal pelayan tersebut masih merasa sedikit kesal, bagaimana mungkin dirinya harus diejek oleh anak yang nampak lebih mudah daripada dirinya tersebut, dan kemudian setelah pelayanan tersebut meletakkan semua pesanan Jay dan juga Intan sambil pergi kembali Dia berbisik kepada Jay.
" Saya ga jomblo...huuuu!!" mendengus pelayan wanita itu dan meninggalkan meja Jay, dan Jay yang mendengar hal tersebut dari pelayan wanita itu sedikit memiliki tawa kecil sambil kemudian dirinya berkata dengan keras dan sengaja " ahhhh...Masa....!!!" Teriak Jay tiba-tiba dan dari samping terdengar suaa benda jatuh " gubrak...."
Melihat ke arah samping mereka jay dan juga Intan dibuat kaget dengan pelayan wanita tersebut yang saat ini nampak malu terjatuh, " ohhhhh hati-hati mba kalo jalan, keliatannya lantainya licin" kata Jay berbicara kepada pelayan wanita tersebut yang kini sudah kembali berdiri, namun jelas wajahnya yang semula sedikit memerah kini matang nampak seperti lobster yang telah direbus di dalam panci.
" Ohhh...iya...iya.....terima kasih....." Kemudian pelayan wanita tersebut cepat berjalan menuju ke arah dapur, seperti takut oleh perkataan Jay.
" Kasian pelayan itu, dia pasti capek" kata intan kepada Jay merasa kasian kepada pelayan yang jatuh.
" Iya kasian dia....kecapean....dan lebih kasian karena jomblo heheh" tertawa kecil Jay sedikit mengejek ( siapa suruh berani- berani melawan tuan muda ini, sekarang kena kau akibatnya ahahha) Jay tertawa senang di dalam pikirannya.
" Ehhh..kamu nggak boleh ngomong begitu Jay, orang jatuh juga bukannya dibantuin malah kamu diketawain, ingat nggak boleh kayak gitu lagi" kata Intan menegur Jay.
" Ok....sayang ga akan lagi,sekarang mari kita makan, keburu dingin bakminya " balas Jay lagi mengiyakan kata intan dan tersenyum.
pada akhirnya Jay dan juga Intan merasa puas dengan bakmi yang mereka, selain dikarenakan rasanya yang enak lingkungan tempat mereka saat ini juga ber-ac sehingga pada dasarnya sangat nyaman ketika makan bakmi panas, saat Jay dan juga Intan check out dirinya tidak melihat pelayan wanita tersebut, di dalam hatinya Jay merasa sedikit menyesal. ( yang tidak diketahui oleh Jay dan juga Intan adalah, pelayan wanita saat ini melihat Jay dan juga Intan yang pergi check out sambil bersembunyi di balik pintu dapur, entah kenapa dirinya tidak ingin melihat Jay dan juga intan).
########
Novel ini akan lama updatenya, dan author saat ini sedang memperbaiki alur carita dari novel ini, yang sudah dirubah dari bab 1-10 sisanya masih proses, terima kasih.