Tan Xiuying menatap bocah ingusan itu dengan sorot mata menantang, menyiratkan bahwa dia sama sekali tidak takut dan gentar terhadap ancaman apa pun.
"Jika kamu benar-benar merasa terhina hanya karena tidak kebagian minuman dingin, mari kita adukan ke pihak berwajib. Aku yakin orang-orang akan senang mendengar ceritamu yang memperjuangkan hakmu demi minuman dingin dan hal sepele lainnya. Kalau dipikir-pikir, mungkin mereka akan menganggap ceritamu dapat dipercaya, tetapi mereka juga bisa mempertimbangkan minuman di kedai ini sama baiknya. Sama-sama menang untuk kita."
Bocah itu memandang Tan Xiuying dengan ragu. Bocah lelaki yang berpakaian sangat lusuh ini benar-benar mendampratnya. Yang patut disayangkan, dia tidak bisa membalasnya karena tidak bisa mengungkap identitasnya aslinya sebagai seorang perempuan.
"Kau ... aku tidak akan bicara dengan seseorang yang banyak mengumbar omong kosong. Tunggu dan lihat saja nanti."