Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kick Out Bastard CEO

Snow_White04
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.3k
Views
Synopsis
Rayyan Wang menyesal ingin bercerai dengan istrinya. Istri yang gemuk tidak disangka bertransformasi menjadi wanita sangat cantik dan memesona. Dia pun menebalkan muka memohon pada istrinya, "Istriku, tolong jangan ceraikan aku!" Elena Zhang tersenyum pongah, "Pria sampah sepertimu untuk apa dipertahankan? Aku bisa mencari pria 1000 kali lipat lebih baik darimu. Untuk apa aku menyia-nyiakan masa mudaku menikah dengan pria sampah sepertimu!" Elena Zhang melenggang pergi, namun langkah kakinya segera dihentikan oleh Rayyan Wang. Rayyan Wang menjatuhkan dirinya memegang kedua kaki Elena Zhang, berkata, "Aku lebih baik mati kalau kau menceraikanku. Aku tidak bisa hidup tanpamu, Elena. Tolong beri aku satu kesempatan lagi." "Mau mati silakan saja. Kau tinggal pilih mau mati seperti apa. Sekarang, singkirkan tangan busukmu dari kakiku!" Elena Zhang menghempaskan pegangan tangan Rayyan Wang di kakinya. Dulu dia berjuang mati-matian demi bertahan, namun saat mengetahui bahwa sifat Rayyan Wang tidak pernah berubah, mana mungkin Elena Zhang mau menjatuhkan diri ke dalam lobang yang sama seperti seekor keledai. Ingin balikan dengannya, pikiran dulu bagaimana dia menolaknya mentah-mentah. Luka di sekujur tubuh bisa dioabati, namun luka hati siapa yang bisa tahan?
VIEW MORE

Chapter 1 - Karung Beras

Zhang Mansion, malam hari.

"Bu, aku setuju menikah, tapi bukan dengan karung beras seperti ini!"

Rayyan Wang sangat marah ketika tahu kedua orang tuanya menjodohkannya dengan seorang wanita berbobot sangat besar layaknya seorang atlet sumo. Saking marahnya, seluruh urat lehernya keluar semua, dan wajah tampannya telah berubah merah padam mau menelan hidup-hidup orang di sekitarnya. Sebagai tanda luapan emosi, dia sengaja menekankan kata 'karung beras' untuk memperjelas situasi buruk yang dimiliki oleh Elena Zhang saat ini. Meskipun begitu, untuk apa yang dikatakannya barusan, dia yakin sudah sangat memberi muka kepada Elena Zhang. Bersyukur saja mulutnya masih bisa direm, sehingga masih bisa mengontrol perkataan lebih buruk tidak keluar dari mulutnya. Apa jadinya kalau itu pria lain, kemungkinan Elena Zhang sudah dimaki habis-habisan oleh pria itu, bahkan mungkin nama binatang dikeluarkan semua dari mulutnya.

Rayyan Wang menyetujui perjodohan hari ini lantaran terus mendapatkan ancaman dari kedua orangtua dan neneknya. Mereka terus mengancamnya tidak akan memberinya hak waris dari seluruh kekayaan orang tua dan neneknya bila menolak perjodohan. Meskipun sudah memiliki perusahaan sendiri, dia masih membutuhkan dukungan dari orang tuanya agar perusahaannya terus berjalan. Karena itu, dia terpaksa setuju.

Tidak tahunya, saat pertemuan keluarga untuk membicarakan masalah hari pernikahan, dia dikagetkan dengan penampilan mengerikan Elena Zhang, yang membuat matanya membelalak sampai mau memutus nyawa sendiri. Dia pikir orang tuanya mengetahui wanita seperti apa yang dia sukai, sehingga tidak menanyakan kondisi fisik calon istrinya terlebih dahulu. Dia akui, dia pun salah karena tidak memastikannya terlebih dahulu, tetapi memilih bertindak egois melemparkan semua kesalahan kepada orang tuannya.

Pria mana mau menikah dengan wanita memiliki bobot 250 kilogram seperti Elena Zhang? Mau betapa kaya dan tingginya status keluarga Elena Zhang, pria mana pun pasti berpikir dulu mau menikah dengannya, atau tidak. Terlebih Rayyan Wang, dia adalah tuan muda keluarga Wang, berparas rupawan seperti Dewa dalam mitologi Yunani Kuno. Dengan kualifikasi seperti itu, wanita cantik seperti apa yang tidak bisa dia dapatkan. Tanpa diminta pun, wanita dengan rela antre demi mendapatkan sosok sempurna Rayyan Wang. Sudah pasti, Rayyan Wang akan menolak bila harus dijodohkan dengan Elena Zhang; berpenampilan sangat buruk, yang bisa merusak pemandangan disekitarnya. Elena Zhang dipandang dari sisi mana pun tidak masuk dalam kriteria dirinya.

Bagaimana bisa dia menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Elena Zhang?

Orang tuanya ini mau menikahkan anak, atau menyiksa anak?! maki Rayyan Wang dalam hati.

Kata penolakan dari mulut Rayyan Wang barusan membuat tubuh Elena Zhang membeku sejenak, kemudian menghancurkan hatinya sampai tercabik-cabik hingga ribuan keping. Elena Zhang duduk diantara kedua orang tuanya hanya bisa menundukkan kepala, mengepalkan tangan dan menggertakan giginya. Apa unggulnya pria di depannya ini dibandingkan dirinya hingga berani menghardiknya demikian kejam sperti itu? Bukankah dia tidak kalah buruk dari dirinya? Siapa yang tidak tahu betapa buruknya reputasi Rayyan Wang. Semua penduduk negara Bei tahu bahwa dia adalah pria playboy; berganti wanita lebih cepat daripada berganti pakaian.

Satu-satunya yang bisa dibanggakan dari seorang Rayyan Wang adalah tampang rupawannya. Untuk apa berparas rupawan jika tidak diikuti moral yang baik, Elena Zhang menghibur diri sendiri di dalam hatinya.

Agar anaknya tenang, Emily Zhou, menggenggam tangan Elena Zhang. Berbeda dengan Emily, sebagai ayah, Edric Zhang sudah berwajah masam tidak suka dengan perkataan frontal Rayyan Wang terhadap Elena. Putri mereka sangat cantik, hanya saja saat ini sedang terkena obesitas akibat dari depresi putus cinta dengan kekasih semasa kuliahnya dulu, makanya bentuk tubuhnya tidak karuan seperti saat ini.

Pengobatan sudah dilakukan, tapi belum menemukan dokter yang cocok sehingga belum ada hasil dalam usahanya untuk menyembuhkan Elena Zhang, putrinya. Jika putrinya tidak terkena obesitas, mana mungkin Rayyan Wang punya kualifikasi untuk menjadi menantunya. Keluarga Zhang di negara Bei sangat berkuasa setara dengan keluarga Wang. Menjentikkan jemarinya saja, dia bisa mendapatkan calon menantu kompeten meskipun keadaan putrinya demikian buruk. Akan tetapi, tentang perjodohan ini sudah diatur oleh ayahnya dengan Kakek dari Rayyan Wang, sehingga bagaimanapun dia mau menolak tidak bisa menghindarinya. Yang bisa dia lakukan adalah menasehati putrinya agar terus bersabar selama perjanjian pernikahan kedepannya.

"Maaf, Tuan dan Nyonya Zhang, kami tidak mengajari anak dengan baik. Elena, tolong jangan tersinggung dengan perkataan Rayyan barusan. Bibi akan mendisiplinkannya setelah ini."

Rachel Chen buru-buru minta maaf atas perkataan keterlaluan dari Rayyan Wang barusan. Detik berikutnya, dia menepuk pundak Rayyan Wang, berkata, "Rayyan, minta maaf dengan Elena. Jangan membuat ayah dan ibumu malu."

Rayyan mendesis pelan, bercemberut muka berkata, "Bu, mengapa aku harus minta maaf dengannya?" Rayyan Wang menolak untuk minta maaf kepada Elena Zhang. Dia rasa apa yang dikatakan olehnya sesuai dengan kenyataan. Dimana letak kesalahan dirinya terhadap pernyataan itu? Orang buta pun tahu bagaimana bentuk orang gendut, 'kan?

Terus dipelototi oleh ibunya, Rayyan Wang kembali berkata untuk membela diri. "Bu, jangan mendesakku! Kenyataannya memang seperti itu. Dia memang mirip dengan karung beras!"

"Rayyan!" Rachel Chen kehabisan kesabaran membentak Rayyan Wang untuk segera mengakhiri perkataan kasarnya.

"Tuan dan Nyonya Wang, kami tidak punya banyak waktu untuk mendengar omong kosong anak kalian ini! Kita tetapkan saja acara pernikahan bulan depan seusai keinginan orang tua kita masing-masing. Tolong silakan Anda sekeluarga keluar dari rumah kami."

Edric Zhang sudah tidak tahan putrinya dihina terus-menerus mengakhiri semua pembicaraan kedua belah pihak, dan mengusir ketiga anggota keluarga duduk di depannya. Ayah mana yang tahan melihat putrinya dipermalukan di depan mata kepalanya sendiri.

Rachel Chen berpamitan kemudian menarik Rayyan Wang keluar. Sementara, Ramon Wang tinggal lebih lama untuk berpamitan sekaligus meminta maaf dengan keluarga Zhang atas sikap Rayyan Wang sebelumnya.

Sepeninggal keluarga Wang, Emily Zhou memeluk anaknya untuk memberi penghiburan atas semua penghinaan dari Rayyan Wang barusan. "Elena, kamu yang sabar, ya, Nak. Buat nenekmu bahagia diakhir hidupnya. Dia hanya ingin melihat kamu menikah. Setelah itu, kamu bebas melakukan apapun. Ibu dan Ayah tidak akan menghalangimu mau melakukan apa saja."

Mendapatkan penghiburan dari ibunya, Elena Zhang kembali tersenyum. Apa yang dikatakan oleh ibunya benar. Dia hanya perlu membahagiakan neneknya saja. Saat ini neneknya sudah tua dan sakit-sakitan. Elena sangat menyayangi neneknya sehingga apa yang dikatakan oleh neneknya akan diikuti semua olehnya. Termasuk menikah dengan Rayyan Wang, cucu dari sahabat neneknya. Untuk Rayyan Wang, abaikan saja dia. Siapa Rayyan Wang hingga bisa memengaruhi kehidupan dirinya? Cukup bersabar maka dia bisa bebas menjalani kehidupannya dengan tenang sesuai keinginan dirinya.

Tanpa terasa pernikahan berjalan selama sebulan. Elena Zhang pikir setelah menikah nanti Rayyan Wang dapat berubah mencintai dan menyayanginya sesuai perkataan neneknya. Dia memang terlalu naif untuk percaya dengan semua itu. Ini diakibatkan rasa tidak aman karena tampilan buruk diri sendiri. Elena Zhang sadar diri, dengan bentuk tubuhnya seperti saat ini tidak akan mudah untuk menikah dengan pria memiliki reputasi setara dengan keluarganya. Alhasil, dia harus menahan rasa sakit lantaran Rayyan Wang tidak pernah kembali ke rumah pernikahan mereka. Elena Zhang hanya sendirian berdiri di atas balkon menatap kosong ke arah luar. Pemandangan malam hari ini sangatlah gelap seperti suasana hatinya bermuram durja meratapi nasib menikah dengan Rayyan Wang.

Harapan membina rumah tangga bahagia dan harmonis pupus dan memudar dalam bayangan Elena Zhang. Tidak tahu mengapa, Elena Zhang kembali terpikir dengan perkataan Rayyan Wang ketika selesai resepsi. 'Jangan pernah berharap aku kembali ke rumah pernikahan itu. Kau saja yang tinggal di sana. Aku tidak sudi tinggal bersama Babi Ternak sepertimu!'

Babi Ternak!

Dua kata itu membuat seluruh kepercayaan diri Elena Zhang berguguran semua seperti butiran debu berhamburan diterpa angin topan.

Selesai mengatakan itu, Rayyan Wang menoyor kepala Elena Zhang, menyuruhnya menjauh dari sisinya. Sehina itukah dirinya di hadapan Rayyan Wang?

Memangnya memiliki bobot berlebih adalah suatu tindak kejahatan sehingga Rayyan Wang memperlakukannya demikian buruk?

Elena Zhang tersadar dari lamunannya. Pandangan Elena Zhang terarah ke arah tubuhnya sendiri. Dia melihat gumpalan lemak di bagian kaki, tangan, dan bagian perut. Kemudian, dia pun melihat pantulan keseluruhan dirinya di dalam cermin. Tanpa terasa air mata jatuh menetes membasahi pipinya. Elena Zhang mengepalkan tangannya, menengadahkan kepalanya melihat langit gelap, lalu mengusap air matanya.

Elena Zhang sadar diri, dengan keadaan seperti ini mana mungkin Rayyan Wang mencintainya!

Dinginnya terpaan angin membuat Elena Zhang tidak tahan, dia memeluk tubuhnya sendiri kemudian mengusap-usap bagian lengan tangan untuk menghangatkan tubuhnya. Elena Zhang menahan sekuat tenaga untuk tidak menangis, tetapi matanya tidak dapat menahannya lagi sehingga keluar air mata bak air terjun tak bisa dihentikan meskipun ingin menghentikannya. Pada akhirnya, Elena Zhang menjatuhkan dirinya. Dia jatuh merosot duduk di lantai balkon menopang bobot tubuhnya di tembok.

Belum tenang pikirannya barusan, ia sudah dikagetkan dengan sebuah pesan teks disertai foto mesra Rayyan Wang bersama seorang model papan atas berparas sangat cantik dan memesona dari segala sisi, terutama bagian dadanya membuat pria meneteskan air liur dalam sekali pandang.

Pesan itu dikirim langsung dari nomor pribadi Melinda Ye.

Dalam teks itu, Melinda Ye mencibirnya mengatakan hal yang membuatnya sakit sampai ke tulang. "Nyonya Wang, suamimu ada bersamaku sepanjang hari. Kalau aku jadi kamu pasti sadar diri memilih berpisah dari Rayyan Wang. Dia sedetik pun tidak akan melihat penampilanmu yang seperti Gorila! Tolong sadar diri sesegera mungkin, biarkan kami hidup bahagia bersama. Jangan halangi kehidupan bahagia kami dengan status tidak bergunamu itu!"

Karung Beras!

Babi Ternak!

Gorila!

Kata penghinaan macam apa yang belum Elena Zhang dengarkan dari mulut orang lain? Dia sudah terbiasa, tapi masih merasa sakit saat mendengarkan perkataan itu. Apalagi yang mengatakan penghinaan itu adalah selingkuhan suami sendiri. Rasa sakitnya terasa bertubi-tubi daripada dilontarkan dari mulut orang lain.

Bahkan cibiran Melinda Ye barusan terasa seperti seseorang melemparkan setumpuk kotoran ke atas wajahnya. Elena Zhang mengepalkan tangan dan menggertakan gigi, tidak tahan menahan emosi yang disebabkan oleh Rayyan Wang. Cukup sudah, dia sudah tidak tahan dipermalukan seperti ini. Elena Zhang mengabaikan pesan itu, kemudian menelepon seseorang yang bisa membantunya mengubah bentuk tubuhnya saat ini. Setelah itu, dia ingin lihat bagaimana reaksi orang-orang yang telah menghinanya ketika dirinya telah berubah nanti. Terutama Rayyan Wang, dia tidak sabar ingin membuat pria itu menyesal, bertekuk lutut, kemudian mengusirnya dari rumah miliknya.

Selesai menelepon dan membuat janji, Elena Zhang mengemas semua pakaiannya, memasukannya ke dalam koper berukuran besar.

Telah selesai dengan semua persiapannya, Elena Zhang menarik kopernya turun ke lantai bawah. Dia akan pergi ke bandara meninggalkan negara Bei menuju negara Korea untuk melakukan pengobatan.