"Ha! Menyebalkan!" Lisa menendang ember berisi ikan, karena ia sangat tidak suka menunggu, itu sebabnya ia lebih baik hidup menjomblo dibandingkan harus memiliki seorang kekasih, itu hanya membuatnya bertambah beban.
"Ayo Lisa." ajak Qabil.
"Ya." Lisa menoleh mencoba melihat dengan jelas Qabil. Saat ia tahu bagaimana penampilan Qabil, ia berusaha menahan tawanya namun tidak mampu.
"Kenapa?" tanya Qabil malu, karena ia sudah menyadarinya.
"Pakaian apa itu? Kayak bapak-bapak hahahaha!!"
Qabil memberikan raut wajah tidak suka pada Lisa, dengan cepat wanita itu pun terdiam. "Ayo." ajaknya, namun masih berusaha menahan tawanya.
"Kita mau ke mana?" tanya Lisa.
"Menjalankan misi."
"Perasaan kekuatanku nggak terlalu tinggi seperti kalian, tapi nyonya Qirdas menyuruhku ikut."
"Kalau kau di sana sendiri apakah mau?" tanya Qabil.
"Tidak."
"Sudahku duga. Kalau begitu gunakan kekuatan mu untuk melihat dalam gedung ada apa."