Rival tersenyum, saat ia melihat seseorang berdiri beberapa meter di depannya.
"Maaf, aku pikir dia putri mu, ternyata hanya jelmaan." ucap Rival cengegesan, ia bisa melihat Ravindra dari belakang Eric berjalan ke depan.
"Wow... Ravindra kau masih terlihat keren dengan mata seperti itu." ucap Rival memberi komentar pada mata Ravindra yang mulai berubah menjadi abu-abu.
"MATILAH KAU!!" Ravindra melompat, mencoba menebas menggunakan pedangnya.
Dengan cepat Rival menghindar, "Veni huc!" memanggil pedang darahnya. Rival mencoba berlari keluar dari ruangan pengap itu. Jujur jika ia di sana kekuatannya tidak seluas di luar, mungkin ruangan itu cukup sempit baginya.
"Ravindra, kita bicarakan baik-baik! Karena aku tau kau anak baik." Rival mencoba menyadarkan Ravindra.
[ "Bunuh dia." ]
HAH!
Rival bisa mendengar suara Eric di dalam batinnya. Itu membuat dirinya hilang konsentrasi untuk melawan Ravindra.
BUK!