Chereads / Seven Stars of Pleiades / Chapter 33 - Chapter 3: Dungeon Master Bagian 1

Chapter 33 - Chapter 3: Dungeon Master Bagian 1

3 bulan telah berlalu tanpa aku sadari. Hanya dalam waktu sesingkat itu, aku telah sampai di akhir Rank B dan akan segera naik ke Rank A setelah berhasil menyelesaikan Ujian Kenaikan Rank. Selama dalam satu bulan tersebut, aku dan Feline telah menyelesaikan berbagai Request yang sesuai dengan Rank kami. Hingga akhirnya berhasil mencapai Rank B dan dinobatkan sebagai petualang terbaik. Aku bahkan mendapatkan Title Talented Adventurer. Meskipun tidak mendapatkan efek tambahan apapun, tapi itu bukan masalah besar.

Aku juga sempat kembali ke Desa untuk memeriksa panti asuhan yang katanya telah selesai dibangun. Aku dan Feline hanya perlu berlari selama satu hari dengan kecepatan penuh kami untuk bisa sampai disana. Benar, level Feline telah naik dengan sangat cepat setelah keluar dari Dungeon Tingkat Tinggi, Makam Mimpi Buruk atau Nightmare Graveyard. Hanya dengan hujan panah sihir miliknya saja, sudah menjadi mimpi buruk bagi Undead yang ada disana. Sekarang setelah mengingatnya, aku penasaran siapa mimpi buruknya disini?

Reona mengatakan kalau dia ingin ikut dengan kami, tapi dengan keamanan Desa yang masih belum stabil, aku menolaknya. Jadi aku akan menjemputnya jika keamanan Desa telah terjamin dan gadis-gadis ini bisa merasa aman untuk tinggal disini.

Aku juga menjalin hubungan baik dengan Guild Master, Theo Walcott. Komandan Ksatria, Erika Primrose. Kepala Pendeta, Holand. Perusahaan Dagang Drintlon, serta beberapa Keluarga Bangsawan berpengaruh yang memiliki koneksi dengan Marquis Rain Voltresta.

Tujuanku melakukannya adalah untuk mendapatkan koneksi dengan Marquis yang lebih dikenal dengan Raja Pedagang tersebut. Alasanku membutuhkan koneksi dengan Raja Pedagang itu sangat sederhana. Setidaknya saat aku melakukan balas dendamku nanti, Raja Pedagang akan membantuku karena telah berhutang budi padaku. Meskipun begitu, jika aku tidak mencapai Rank S Adventurer. Aku tidak yakin bisa mendapatkan cara untuk bisa membuatnya berhutang kepadaku.

Theo sendiri memberiku cukup banyak Request yang terdengar sulit saat aku berada di Rank B. Tetapi berkat itu, aku jadi cukup terkenal hingga ke benua lain. Namun disaat yang sama, banyak sekali petualang yang berada di Rank C hingga B menantangku bertarung di arena. Karena merepotkan, jadi aku menolaknya.

Tapi ada satu hal yang terkadang membuatku menerima tantangan itu. Mereka menghina Feline karena memiliki rambut perak dan mengatakan kalau itu adalah kutukan. Jadi aku menghajar mulut mereka dengan kuat agar mereka merasa jera. Ya ampun, padahal rambut perak berkilau milik Feline itu sangat lembut dan indah lho!

Terkadang Erika datang ke penginapanku untuk meminta bantuan pengawalan beberapa desa yang sering diserang Monster, Mahluk Buas ataupun Bandit. Tentunya aku menerima permintaan itu tanpa pikir panjang. Meskipun aku saja sebenarnya sudah cukup untuk menjaga sebuah desa sih.

Perusahaan Dagang Drintlon juga terkadang menyewa pengawalan dariku dan juga Feline. Meskipun mereka menyewa kami hanya saat barang itu sangat penting sih. Tetapi bayaran mereka lumayan besar, yaitu sekitar 150 Koin Emas atau 150.000.000 Ringgo untuk satu kali penyewaan.

Bahkan jika dibandingkan dengan hadiah Request Pengawalan Rank B, bayaran yang mereka berikan itu 100 kali lipat lebih tinggi dari Request tersebut. Lalu sekarang, kami tengah berada di ruangan Guild Master karena mendapatkan panggilan yang merupakan Ujian Kenaikan Rank milik kami.

"Aku yakin kalian berdua sudah tahu tentang alasan kalian dipanggil kesini bukan?" tanya Theo.

"Ujian Kenaikan Rank A. Aku sudah menanti hari ini, meskipun tujuanku adalah mencapai Rank S secepat mungkin," jawabku.

"Tepat sekali. Namun jika kau mau, aku bisa langsung menaikkan dirimu ke Rank S lho?" balasnya.

"Haha, itu menarik. Tetapi aku harus menolaknya lagi untuk kesekian kalinya," tolakku.

Theo yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas. Memang benar, jika dengan bantuannya akan membuatku mencapai Rank S secepat mungkin. Tetapi masih banyak hal yang harus aku lakukan sebelum mencapai Rank S itu.

"Baiklah, aku juga tidak mau memaksa dirimu lagi. Jadi lakukan sesukamu! Lalu untuk Ujian Kenaikan Rank milik kalian berdua," ucap Theo memberikan sebuah kertas padaku.

Aku mengambilnya dan membacanya dengan rinci yang berakhir dengan keterkejutanku.

"Apa informasi ini benar adanya?" tanyaku memastikan apa yang tertulis di kertas itu benar adanya.

"Sayangnya informasi itu sangat benar. Sebentar lagi Kota Etos ini, akan mengalami Stampede," jawab Theo setelah menggelengkan kepalanya.

Stampede, adalah sebuah bencana yang terjadi akibat luapan Mahluk Buas atau Monster yang berasal dari Dungeon maupun Labirin. Bahkan kabarnya, pernah ada sebuah kota yang runtuh akibat Stampede ini. Oleh karena itu, Stampede dikategorikan sebagai bencana paling berbahaya di dunia ini.

Cara menanggulangi bencana ini cukup mudah, yaitu dengan melakukan pembersihan secara berkala untuk memastikan tidak adanya Monster House di Dungeon ataupun Labirin. Bahkan Froster mengatakan kalau Stampede berada diluar kehendak Dungeon Master.

Monster House sendiri berarti Rumah Monster, yang berisi oleh Mahluk Buas dan Monster dalam jumlah banyak. Kemudian jika itu tidak cukup untuk mereka, maka mereka akan pergi keluar agar bisa bertahan hidup. Inilah yang menjadi penyebab Stampede.

"Akan tetapi, Stampede kali ini entah kenapa sangat aneh. Bukan hanya di satu tempat saja, tapi ada 6 tempat yang menandakan Stampede akan terjadi. Kelima lokasi sudah ditangani oleh beberapa Party Rank B, jadi masih ada satu lokasi lagi yang belum dilakukan pemeriksaan," jelas Theo.

"Jadi kau menyuruh kami untuk menangani lokasi terakhir yah?" tanyaku.

"Itu benar dan juga ini akan menjadi Ujian Kenaikan Rank kalian! Dungeon yang akan kalian masuki adalah Dungeon Tingkat Tinggi, Rock Valley. Letaknya ada disini," jawab Theo menunjuk kearah salah satu tempat di denah Kota Etos.

Rock Valley kah? Dari apa yang aku dengar, Monster disana memiliki tingkat kekerasan yang luar biasa. Bahkan material yang ada disana memiliki nilai jual yang tinggi di Guild. Mungkin akan lebih bagus jika kami mengambilnya, tapi entah kenapa aku memiliki firasat buruk tentang ini.

"Baiklah, kami mengerti. Jadi apa bayaran yang akan kau berikan kali ini?" tanyaku.

"Informasi para penyintas, serta 300 Juta Ringgo. Jika kau telah memiliki informasi itu, maka aku akan mengubahnya menjadi 500 Juta Ringgo," jelas Theo.

"Heh~ Informasi seharga 200 Koin Emas yah? Menarik! Kalau begitu, kami akan segera pergi," balasku bangun dari duduk dan keluar dari ruangan ini bersama dengan Feline.

Setelah berada di luar Gedung Petualang, aku segera menyuruh Feline untuk menyiapkan beberapa persediaan selama 3 hari. Dia pun segera pergi meninggalkanku, sedangkan aku sendiri akan pergi ke penginapan untuk menyiapkan kereta kuda.

Ini karena perjalanannya akan memakan waktu selama 1 setengah hari untuk sampai ditempat tujuan. Memang sih kami berdua bisa saja sampai disana dalam waktu singkat, tapi sebagai gantinya itu akan menarik banyak perhatian. Lalu setelah beberapa lama, Feline pun kembali dengan apa yang aku pesan sebelumnya.

"Master, apa kita akan segera berangkat?" tanya Feline setelah duduk di sebelahku.

"Yah! Begitulah. Apa ada masalah?" balasku bertanya.

"Tidak, hanya saja.." sahutnya yang membisikkan sesuatu kepadaku.

Setelah mendengarnya, aku menghela nafas dan menoleh kearah gerbong kereta kuda. Dimana seorang gadis berambut merah muda dengan zirah ringan dan pedang miliknya tengah duduk didalam sana.

"Apa yang diinginkan oleh Komandan Ksatria dariku, Erika?" tanyaku yang mengetahui identitas gadis tersebut.

"Bukannya tidak masalah? Lagipula aku yang membuat request investigasi Dungeon Rock Valley itu! Jadi bisa dibilang, aku ingin melakukan observasi," jelasnya santai.sA

Itu benar, gadis ini adalah Komandan Ksatria Kota Etos, Erika Primrose yang lebih dikenal dengan Inferno Princess. Jika disamakan kekuatannya dengan Rank Petualang, dia akan berada di Rank S secara Individual. Kemampuan bertempur miliknya bahkan bisa membunuh seekor Red Dragon yang dikategorikan sebagai Calamity Class Monster.

Oh, aku belum menjelaskan tentang Class Monster yah? Benar, Monster atau Mahluk Buas memiliki Class tersendiri. Dimulai dari Low Class Monster, Medium Class Monster, High Class Monster, Destroyer Class Monster, Disaster Class Monster, Calamity Class Monster, serta Doom Class Monster sebagai yang tertinggi.

Mengabaikan ketiga kelas terbawah, Destroyer Class Monster biasanya membutuhkan 3 Party Rank B untuk bisa mengalahkannya. Lalu Disaster Class Monster memerlukan 5 Party Rank A untuk bisa mengalahkannya. Sedangkan Calamity Class Monster membutuhkan setidaknya 5 Party Rank S. Terakhir untuk Doom Class Monster memerlukan seluruh dunia untuk bisa mengalahkannya. Sekarang kalian mengerti maksudku bukan?

"Jadi, sebagai pemberi request. Apa kau memiliki informasi terbaru tentang hal ini?" tanyaku yang sedang memacu kereta kuda.

"Tidak ada, aku hanya ingin menumpang sampai disana sih," jawab Erika yang membuatku menghentikan kereta kuda seketika.

"Feline, turunkan dia sekarang!" perintahku.

"Tunggu sebentar! Kumohon jangan turunkan aku ditengah jalan dong!"

"Tidak mau! Aku ini bukan tumpangan gratis tahu!"

"Kamu juga memiliki tanggung jawab akan hal ini!"

"Hah? Aku belum pernah melakukan apapun padamu bukan?!"

"Tentu saja ada! Memangnya siapa yang selalu membawa Bounty para Bandit ke tempatku!"

"Uurg.."

"Berkat itu aku harus menghemat pengeluaran bulan ini tahu?" jelasnya setelah berdebat cukup panjang denganku.

Aku hanya menghela nafas berat saat mengingatnya lagi. Pada akhirnya, aku harus menerima Erika sebagai penumpang gratis di kereta kuda milikku.

***

Selama perjalanan, tidak ada masalah besar yang bisa menghentikan kami. Dengan istirahat 1 jam setiap 10 jam sekali, kami akhirnya sampai pada lusa pagi harinya di Desa yang dekat Dungeon Rock Valley. Kemudian setelah mengurus izin masuk, aku dan Feline akhirnya telah siap untuk masuk ke dalam Dungeon tersebut.

"Tapi, apa kau benar-benar harus ikut, Erika?" tanyaku sebelum memasuki Dungeon.

"Tentu saja! Bukankah aku mengatakan kalau aku akan menjadi Observator sebelumnya?" balasnya.

"Ya, kau memang mengatakannya sih," sahutku.

"Feline, jika terjadi sesuatu yang membahayakan. Pergilah bersama Erika nanti!" pintaku melalui Telepathy.

"Saya mengerti!" balas Feline.

Kami pun memasuki Dungeon Rock Valley. Tanpa tahu apa yang menunggu di dalam sana nantinya.