Pada saat yang sama, di Lantai Terakhir Lostia Labyrinth. Saat ini Kohaku dan Adamas tengah bertarung satu sama lain. Kuhaku terus meninju perisai yang ada di kedua tangannya Adamas.
"Hahaha! Seperti biasa, pertahanan mutlak milikmu sama sekali tidak bisa dihancurkan yah!" ucap Kohaku.
"Terimakasih atas pujiannya! Tetapi kenapa tiba-tiba menantangku bertarung?" tanya Adamas yang masih bertahan dari serangan Kohaku.
"Selama ribuan tahun, aku belum pernah bisa menembus pertahanan absolut milikmu. Tetapi pria itu hanya menggunakan sihir api dan es saja berhasil membuat pertahanan absolut milikmu hancur!" jawab Kohaku.
"Begitu ternyata. Kamu iri terhadapnya yang bisa membunuhku?" tebak Adamas.
"Tidak sama sekali! Aku hanya berpikir, jika dia bisa, maka aku juga bisa melakukannya!" balas Kohaku yang mulai melepaskan serangan miliknya.
Disisi lain, Froster tengah menikmati secangkir teh sembari melihat panel transparan dihadapannya. Panel tersebut menunjukkan beberapa hal, mulai dari statistik Labirin, beberapa petualang yang tengah bertarung di beberapa lantai labirin miliknya, hingga denah labirin setiap lantainya.
"Oh? Mereka berhasil menaklukkan lantai 10? Pencapaian yang bagus," gumam Froster.
"Mengawasi para penantang lagi, Froster?" panggil seseorang.
"Aku pikir siapa, ternyata kau rupanya, Hiito. Apa ada masalah?" sahut Froster.
"Sama sekali tidak. Hanya saja, kamu memiliki beberapa tamu disini," ungkap Hiito.
Froster segera melirik siapa yang datang, dia segera bangun dari duduknya dan menyapa tamu yang mengunjungi dirinya.
"Selamat datang, Nona Diabolica! Nampaknya, Anda telah membaca surat saya yah?" sapa Froster dengan formal.
"Jangan terlalu Formal, Froster! Atau harus aku panggil, Penguasa Lautan, Leviathan?" ungkap Diabolica.
"Hahaha! Kau benar-benar membuatku selalu kesal saat mengingatkan masa lalu yah? Kau tahu aku telah membuang nama itu bukan?" balas Froster.
"Yah, aku tahu itu. Jadi, apa yang kamu tulis disana itu benar?" tanya Diabolica.
"Itu memang benar. Labirin milikku ini telah berhasil di taklukkan sekali. Meskipun, dia lebih tepat dipaksa kesini daripada datang sendiri ke tempat ini," jelas Froster.
"Jadi mereka benar-benar memanggil Pahlawan hanya untuk memenangkan perang ini yah? Mereka benar-benar mulai melemah sebagai pemilik para Sword Saint dan juga hak untuk memanggil Pahlawan Dunia Lain yah?" ujar Diabolica menghela nafasnya.
Benar, 2000 Tahun yang lalu, Manusia adalah Ras yang paling superior karena kemampuan mereka yang bisa mempelajari banyak hal sebelum sistem mulai diberikan kepada semua mahluk yang ada di dunia ini. Karena kesuperioran mereka tersebut, membuat mereka sombong dan berniat menaklukkan dunia.
Para Dewa yang menjadi pelindung setiap Ras yang ada pun tidak membiarkan hal tersebut terjadi. Bahkan Dewa Pelindung Manusia sendiri, sangat kecewa oleh perbuatan mahluk yang dia lindungi tersebut. Kemudian setelah beberapa ratus tahun berlalu, Manusia perlahan mulai melemah. Bukan karena kemampuannya saja, tetapi waktu hidup mereka juga berkurang dari ratusan tahun hingga menjadi puluhan tahun setelah Sistem diterapkan.
Namun terdapat celah bagi mereka yang telah mencapai level 200. Mereka akan mendapatkan umur yang lebih panjang lagi saat mencapai level tersebut. Tetapi hal ini lah yang membuat dunia kembali kacau sekali lagi. Semua itu karena kelahiran Kaisar Iblis, Solomon. Membuat semua Ras bersatu untuk menghentikannya yang ingin membuat ulang dunia.
Demi menghentikan hal tersebut, para Malaikat yang menjaga Kabbalah diutus dan menjadi satu dengan Kabbalah mereka untuk diubah menjadi senjata terkuat pertama dengan Rarity Genesis. Pemilik merekalah yang akan disebut sebagai Saint Sword. Tetapi sayangnya, masih belum cukup untuk mengalahkan Solomon. Oleh karena itulah, Manusia memanggil Pahlawan Dunia Lain untuk yang pertama kali.
"Mereka yang mengatakan kalau Pemanggilan Pahlawan itu hanya boleh dilakukan saat kedamaian dunia terganggu. Padahal mereka sendiri yang memulainya," lanjut Diabolica.
"Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan padamu hingga membuatmu menyatakan perang. Tetapi kemungkinan mereka menganggap perang ini sebagai pengganggu kedamaian dunia," jelas Hiito.
"Oh? Mungkinkah Froster belum menceritakannya kepadamu? Para Manusia itu, atau lebih tepatnya Raja dari Kerajaan Einhard itu, menghina leluhurku. Siapa yang tidak marah saat leluhurnya dihina?" keluh Diabolica.
"Belum lagi, bukannya meminta maaf kepadaku. Dia malah mengacungkan pedangnya kepadaku karena aku menampar wajahnya sebagai balasan penghinaan tersebut," lanjutnya yang semakin kesal saat mengingatnya.
Hiito yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia sekarang mengerti kenapa Diabolica marah dan menyatakan perang terhadap Manusia. Sedangkan Froster dengan santainya telah menciptakan beberapa kursi dan beberapa set pesta teh untuk menyambut tamunya.
"Daripada membahas hal yang tidak mengenakkan, bagaimana kalau kita membahas sesuatu yang menarik? Seperti orang yang berhasil mengalahkan Adamas, Hiito, Kohaku serta menaklukkan Labirin milikku ini?" ajak Froster.
"Benar! Tentang itu, apakah kamu juga menyerahkan pesananku kepadanya sebagai hadiah penaklukkan?" tanya Diabolica.
"Jangan khawatirkan itu! Aku tidak mungkin meletakkan pesanan milikmu ke ruang harta kok!" jawab Froster yang dibalas dengan perasaan lega Diabolica.
"Jadi, siapa orangnya? Lalu bagaimana dia bisa mengalahkan 3 dari 4 pelindung labirin ini?" tanya Diabolica.
Froster lalu meminum teh miliknya sebelum mulai menceritakan semuanya kepada Diabolica. Semuanya dari alasan kenapa pria itu dikirim ke labirin ini hingga perbincangan mereka sebelum akhirnya pria itu dikirim ke luar labirin.
"Seorang Freelancer kamu bilang?!" ucap Diabolica terkejut.
"Selain itu, dia Manusia Dunia Lain dan memiliki gelar Reincarnator yah?" sahut Deus.
"Itu benar, di dunia ini hanya ada satu orang yang bisa melakukan reinkarnasi. Selain itu, dia juga bersama dengan Merope yang membuat dugaan ini semakin kuat," ungkap Froster.
"Anu.. maafkan saya, tetapi siapa orang yang sedang kalian bicarakan?" tanya Minerva.
Semua orang menatap kearah Diabolica, seolah menunggu pilihan darinya antara menjawab atau tidak. Karena bagaimanapun, Minerva adalah anak buahnya. Diabolica yang menyadari hal itu hanya menghela nafasnya, sebelum menanyakan sesuatu pada Minerva.
"Minerva, apa yang akan aku ceritakan ini adalah sebuah rahasia yang hanya beberapa orang di dunia ini saja yang mengetahuinya. Karena itu, apakah kamu bisa merahasiakan apa yang akan aku ceritakan ini?"
"Jika itu yang Anda inginkan, maka saya tidak akan menceritakan apa yang akan Anda ceritakan!" jawab Minerva singkat.
"Kalau begitu, aku akan pegang perkataan kamu tadi!" balas Diabolica.
"Apa kamu tahu tentang kisah Kaisar Iblis Solomon?" lanjutnya bertanya.
"Tentu saja! Tidak ada yang tidak tahu tentang kisah Beliau. Tetapi dari yang saya tahu, bukankah Beliau tengah tersegel di suatu tempat?" sahut Minerva.
Diabolica mengangguk dan membalasnya, "Seperti yang kamu katakan tadi, Beliau memang tersegel di suatu tempat. Saint Sword serta Pahlawan Pertama lah yang menyegelnya."
"Namun untuk membuat segel yang kuat nan kokoh, diperlukan seseorang untuk mengalihkan Solomon. Seseorang yang telah melampaui batasan Ras mereka dan merupakan Ras Superior yang paling kuat yang pernah ada di dunia ini. High Human," lanjut Diabolica yang membuat Minerva sangat terkejut.
"Tetapi dalam kisah di buku maupun syair yang berkeliaran selama ini, tidak ada satupun yang menceritakan tentang orang tersebut!" ujar Minerva.
"Itu karena orang tersebut, tidak ingin namanya tersebar," sahut Froster.
"Tapi, kenapa dia tidak ingin namanya tersebar?" bingung Minerva.
"Alasannya cukup sederhana kok! Dia tidak ingin terlalu banyak menarik perhatian lebih dari ini. Jadi dia menyerahkan semua penghargaan tersebut pada Pahlawan Pertama," jelas Deus.
Minerva yang mendengarnya mengatakan kalau pria itu sangat aneh. Diabolica, Deus dan Froster yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak dan mendukung pernyataan tersebut.
"Dia memang benar-benar pria yang aneh! Bahkan leluhurku saja saat itu jatuh hati padanya!" ungkap Diabolica.
"Tidak hanya itu, dia juga cukup liar saat bersamaku," sahut Deus.
"Aku dulu sangat iri dengan kekuatannya saat itu, hingga menantangnya berkali-kali dan kalah berkali-kali. Tetapi sekarang saat mengingatnya, itu benar-benar membuatku tertawa!" tambah Froster.
"Jadi, apa kaitannya dengan pria yang memiliki Job Freelancer dan memiliki gelar Reincarnator itu?" tanya Minerva mengembalikan topik pembicaraan.
"Ah, benar. Tentang itu, dia mengatakan hal ini kepada leluhurku sesaat sebelum pergi. "Aku akan pergi dan tidak akan kembali dalam waktu yang cukup lama. Aku akan kembali saat dunia benar-benar membutuhkan diriku. Tetapi pada saat yang sama, mereka juga tidak membutuhkan diriku yang lemah. Sebelum akhirnya dunia membutuhkan aku, maka aku akan menyelesaikan masalah pribadiku lebih dulu.
Jika saatnya tiba, aku akan menemui keturunan kita. Tetapi bukan sebagai diriku yang sekarang, melainkan orang lain. Pada saat itu, maka suruh keturunan kita untuk memberikan segala yang mereka miliki padanya." Karena itulah, Keluarga Bloodlust selalu memberikan segalanya kepada seseorang Freelancer dan memiliki gelar Reincarnator," jelas Diabolica.
Minerva yang mendengar penjelasan tersebut hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu kalau orang yang dia layani memiliki kisah seperti itu. Menyadari anak buahnya memberikan rasa simpati padanya, Diabolica hanya tersenyum dan mengatakan kalau dia tidak membutuhkan simpati siapapun.
"Bagaimanapun, ini sudah menjadi ketentuan mutlak bagi pewaris keluarga Bloodlust. Selain itu sebagai Demon Lord, jika dia menggunakan diriku untuk hal yang merugikan rakyatku, maka aku akan menolaknya. Jadi jangan terlalu khawatirkan aku, Minerva," ujar Diabolica.
"Jika itu keinginan Anda, maka saya hanya bisa menurutinya saja," sahut Minerva.
"Benar juga, kenapa tidak sekalian membawa pesanan kalian sebelum kembali?" tanya Froster.
"Tidak, aku harus menolaknya. Tujuan kami datang kesini untuk memastikan kebenaran dari surat yang kamu kirimkan padaku. Jadi kami akan mengambil pesanan itu sesuai rencana," jawab Diabolica.
"Begitu yah? Aku mengerti, maka akan aku simpan dulu untuk sementara waktu hingga kita bertemu lagi," balas Froster yang mendapatkan anggukan dari Diabolica.
"Kalau begitu, ayo kita kembali sekarang. Minerva, Deus!" ajak Diabolica yang berjalan menuju lingkaran teleportasi.
Froster yang melihatnya hanya mengabaikan hal itu dan mulai melanjutkan minum teh miliknya. Dia juga menghilangkan bangku yang tidak digunakan dengan hentikan jarinya.
"Froster, apa tidak masalah gadis itu mengetahuinya?" tanya Hiito.
"Jangan terlalu dipikirkan, Hiito. Gadis itu ada dibawah naungan Diabolica. Jika dia percaya padanya, maka tidak ada masalah lagi," jawab Froster yang melanjutkan minum teh miliknya.
"Selain itu, aku lebih tertarik dengan apa yang Wira lakukan sekarang?" lanjutnya.