Chereads / Seven Stars of Pleiades / Chapter 6 - Chapter 2: Penaklukan Labirin Bagian 1

Chapter 6 - Chapter 2: Penaklukan Labirin Bagian 1

Rarity atau tingkat kelangkaan. Di dunia ini ada 10 Rarity yaitu, Normal, Good, Rare, Ultra, Epic, Unique, Legendary, Artifact, Genesis, terakhir adalah Phantasm. Lalu dari kesepuluh Rarity tersebut, aku memiliki senjata dengan Rarity terbaik yaitu Phantasm.

Kemudian, dari informasi yang diberikan oleh Pleiades. Setidaknya di dalam labirin ini, masih ada satu peralatan Phantasm lagi yang dijaga oleh Blizzard Dragon. Tetapi ada kemungkinan itu bukanlah Phantasm, tapi dibawahnya atau bisa dibilang Genesis. Yah, lagipula kita akan tahu apa itu saat sudah sampai disana.

ZRAASSH!

Aku baru saja menebas Sahagin terakhir yang menjaga pintu besar. Kemungkinan pintu ini akan membawaku menghadapi Bos Lantai ini. Setelahnya, aku harus menelusuri lagi lantai berikutnya dan melawan Bos Lantai lagi untuk bisa ke lantai berikutnya dan seterusnya.

"Haah.. akhirnya sampai juga disini!" ujarku menghela nafas.

Aku mengambil sebuah botol yang terbuat dari tulang-tulang Sahagin. Aku membuatnya menggunakan sihir tanah dan air yang diubah menjadi tanah liat. Kemudian aku memanaskan mereka dengan suhu tinggi dan berkat Heat Resistance yang aku miliki, panas itu tidak membakarku. Karena setelah merasakan panas berlebih, skill Self Recovery milikku aktif dan mulai mengembalikan HP agar tidak menjadi 0.

"Bagaimana dengan Air yang dapat mengembalikan HP dirimu itu?"

"Aku sudah menyimpannya kok, untuk berjaga-jaga dari HP 0! Lagipula meski aku terkena serangan mematikan, itu tidak akan membuatku langsung mati," jawabku.

Yup, itu benar. Aku tidak akan mati setelah terkena serangan fatal sekali. Tapi HP ku akan berada di angka 1 karena Skill Persistance yang aku miliki. Terlebih lagi, meskipun masih dalam tahap pembelajaran. Setidaknya aku dapat menggunakan Heal untuk diriku sendiri. Ditambah dengan menggunakan Mana Converter, aku bisa meningkatkan daya serang menjadi lebih kuat, atau meningkatkan pertahananku seketika.

"Baiklah, mungkin sekarang kita harus memasuki ruangan ini?" gumamku mendorong pintu besar di hadapanku.

Tepat setelah aku melangkah masuk, pintu besar itu menutup dengan sendirinya. Lalu, sosok mahluk setengah ikan dan setengah manusia berukuran raksasa terlihat tengah duduk di tahtanya. Aku mengarahkan tangan kiriku padanya dan menggunakan Appraise padanya.

Sahagin Lord

Level: 160

HP: 45000

MP: 35000

STR: 5000

INT: 3500

AGI: 2000

VIT: 7500

Skill: Spear Art's, Water Magic, Swimming, Diving.

Ultimate Skill: -

"Oh? Levelnya dua kali lipat dari Sahagin yang kita hadapi yah?" gumamku.

"Wajar saja, karena kita akan menghadapi Bos Lantai. Terlebih lagi, sepertinya dia bisa menggunakan sihir. Mungkin ini akan jadi sulit bagi dirimu," balas Pleiades.

"Baiklah! Ayo kita mulai per--"

BYUURR!

Tepat ketika aku melangkah, aku terjatuh dan tenggelam di ruangan tersebut. Dengan segera, aku mencoba berenang ke atas agar bisa mengambil nafas.

"Fuah! Uhuk.. uhuk.. tempat macam apa ini sialan! Bukankah isinya hanya air saja?!" umpatku.

Tak berselang lama, puluhan Sahagin berenang menuju ke arahku. Bahkan mereka tidak mau memberikanku ruang untuk bersiap! Tanpa pikir panjang, aku menggunakan sihir angin untuk mendorongku keluar dari air dan dengan sihir angin juga, aku bisa berjalan di udara.

Para Sahagin yang melihatku berada diluar jangkauan serang mereka, segera melompat keatas agar bisa menjangkau diriku dan sekaligus memberikan serangan. Tapi kalian tahu, mereka hanya mengantarkan nyawanya kepadaku.

"Beast Sword Technique: Tiger Dance, Claw Splitting the Wind!!"

Aku mengayunkan Pleiades dengan cepat, bahkan hanya meninggalkan after image yang membelah para Sahagin tersebut menjadi beberapa bagian.

[Anda membunuh Sahagin Swordsman! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Guardian! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Swordsman! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Guardian! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Swordsman! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Guardian! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Selamat! Anda naik ke level 60!]

[Anda membunuh Sahagin Swordsman! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Guardian! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[...]

Notifikasi tersebut terus bermunculan dan dari semua itu, aku hanya dapat menaikkan hingga 6 level saja atau dari level 59 ke 65. Aku segera melompat mundur untuk menghindari rentetan panah yang dilesatkan oleh para Sahagin yang berada di tembok. Sungguh, reflek milikku benar-benar mengerikan. Beruntung aku sempat menggunakan Appraise pada mereka.

Sahagin Shooter

Level: 80

HP: 10000

MP: 10000

STR: 2500

INT: 1000

AGI: 2500

VIT: 1000

Skill: Archery, Piercing Damage, Swimming, Diving.

Ultimate Skill: -

"Jika dibiarkan, mereka hanya akan merepotkan saja. Wind Cutter!!" ujarku mengayunkan Pleiades kearah Sahagin Shooter, menciptakan sebuah angin yang segera memotong mereka menjadi dua bagian.

[Anda membunuh Sahagin Shooter! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Selamat! Anda naik ke level 66!]

[Anda membunuh Sahagin Shooter! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Shooter! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[Anda membunuh Sahagin Shooter! Mendapatkan 800 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 1600 Exp!]

[...]

"Baiklah, masalah teratasi. Berikutnya adalah Bo--"

TRANG! WUSH! BAMN! BYUURR!

"Fuah! Uhuk.. uhuk.. sialan, aku sedikit lengah," ujarku setelah keluar dari air dengan sihir angin.

Jika bukan karena reflek super mengerikan milikku, dapat dipastikan tubuhku telah berlubang oleh Trident milik Sahagin Lord. Bahkan meski sudah menahannya dengan Pleiades, aku masih terhempas dan mengeluarkan beberapa darah dari mulutku sebelum jatuh kedalam air.

"Apa kau baik-baik saja, Pleiades?" tanyaku sembari menggunakan Heal pada diriku sendiri.

"Pikirkan dirimu sendiri sebelum memikirkan orang lain, bodoh!" balasnya.

"Lagipula, serangan seperti itu tidak akan bisa menggores daku," lanjutnya.

"Hahaha, kau benar juga!" balasku tertawa ringan.

Meskipun dengan Self Recovery, itu masih belum cukup untuk mengembalikan HP yang hilang. Setidaknya ada sekitar 50% HP milikku hilang akibat benturan keras dengan tembok tadi. Makanya aku lebih memilih menggunakan Heal daripada menunggu pemulihan otomatis dari Self Recovery.

Sahagin Lord kembali menyelam dan Sahagin Shooter, Sahagin Guardian serta Sahagin Swordsman kembali muncul dengan niat menyerangku. Sungguh, lawan yang merepotkan. Dia berniat menjadikan anak buahnya sebagai umpan agar bisa menyerangku disaat menemukan celah.

"Benar-benar menyebalkan! Lighting Strike!!"

Sebuah lingkaran sihir berwarna kuning kehijauan muncul didepan tanganku dan mengeluarkan Sambaran petir kearah para Sahagin Shooter yang bersiap menembak. Mereka hangus terbakar dan menjatuhkan diri karena telah tiada. Meskipun tadi merupakan sihir tingkat rendah, tapi itu benar-benar cukup kuat untuk bisa membunuh mereka yang memiliki Afinitas terhadap air yang tinggi.

"Kenapa aku tidak kepikiran dari tadi yah?"

"Oh? Apakah dirimu telah tahu bagaimana mengalahkan Sahagin Lord?"

"Yah, begitulah. Meskipun peluangnya 50:50, tapi dapat dipastikan kalau dia akan keluar dari dalam air,"

"Kalau begitu, mengapa tidak mencobanya saja?"

"Kau benar, kalau begitu aku akan segera mencobanya. Tapi, bisakah kau melindungiku dari sihir ini? Bagaimanapun, aku saat ini masih dalam kondisi basah dan ada kemungkinan sihir ini akan mengenaiku juga," jelasku.

"Hmph! Dirimu meragukan daku? Jangan khawatir! Tak ada sihir yang tidak bisa diserap oleh daku!" balasnya.

"Kalau begitu, aku tidak akan ragu!" sahutku mengangkat tangan kiri cukup tinggi dan secara tak sadar melantunkan sebuah syair yang tak ku mengerti.

Cahaya berwarna kuning kehijauan muncul di langit-langit ruangan Bos Lantai. Kemudian setelah lingkaran sihir itu siap dan aku menyelesaikan lantunan syair tersebut, aku mengayunkan tangan kiriku ke bawah dan meneriakkan nama sihir tersebut.

"Thunderbolt!!"

JGEERR!

Sambaran petir besar keluar dari lingkaran sihir tersebut dan aliran petir itu menyebar hingga ke seluruh ruangan. Berkat Magic Absorber milik Pleiades, aku yang basah karena tercebur dua kali ke air tidak terkena aliran petir yang menyebar tersebut.

Ratusan? Tidak, mungkin sekitar ribuan Sahagin mengambang karena tersambar petir besar tersebut. Bahkan aku dapat melihat dasar dari ruangan yang dipenuhi air ini sesaat berkat sihir tadi. Karena sedetik setelahnya, pusaran air mulai menutupinya kembali.

Tetapi aku memasang sikap waspada, karena dari sekian notifikasi yang aku dengar, tidak ada yang mengabarkan informasi Sahagin Lord terbunuh. Meskipun aku naik level hingga 20 lebih, tapi jika tidak ada notifikasi terbunuhnya Sahagin Lord, aku tidak akan bisa tenang.

"Oh? Dia akhirnya memunculkan diri kah?" gumamku ketika melihat bayangan raksasa muncul tepat di bawahku.

BYUURR!

Sahagin Lord membuka mulutnya cukup lebar, sepertinya dia lebih memilih untuk memakanku hidup-hidup daripada membunuhku yah? Tapi kalian tahu, dia hanya akan membunuh dirinya sendiri. Karena apa? Karena aku telah memikirkan cara untuk mengalahkannya.

"Jika itu keinginanmu, maka akan aku kabulkan!" ujarku menjatuhkan diri ke mulutnya.

Sahagin Lord menutup mulutnya setelah aku jatuh ke dalam mulutnya. Tapi ini adalah rencanaku untuk menyerangnya dari dalam. Aku menggunakan salah satu tehnik pedang yang kumiliki untuk menebas lehernya dan membuat lubang keluar dari sana.

"Zeldius Sword Technique: Aincrad Level 5, Burst Rain, Seven Impact!!"

Aku mengayunkan Pleiades sebanyak tujuh kali dan berhasil membuat lubang besar tepat di lehernya. Dapat terdengar erangan kesakitan dari Sahagin Lord ketika aku keluar dari sana. Lalu, karena tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi. Aku bersiap untuk melancarkan serangan akhir untuknya.

"Ancient Sword Technique: Wind Splitting the Ocean!!"

Aku mengayunkan Pleiades dari bawah keatas, membuat air di ruangan ini sekaligus Sahagin Lord terbelah menjadi dua bagian. Bahkan air di ruangan ini perlahan mulai menghilang dan lantai dasar dari ruangan ini mulai bergerak ke atas untuk menyesuaikan dengan lantai yang menghubungkan ruangan ini dengan luar ruangan.

[Anda membunuh Sahagin Lord! Mendapatkan 1600 Exp! Karena selisih level lebih dari 10, mendapatkan tambahan +100% Exp! Anda mendapatkan 3200 Exp! Karena Sahagin Lord adalah Bos Lantai, Exp telah dikalikan 500%! Anda mendapatkan 16000 Exp!]

[Selamat! Anda naik ke level 95!]

Hanya dengan mengalahkan Bos Lantai, Exp yang didapatkan cukup besar! Tidak bisa dibayangkan jika Bos Lantai berikutnya berlevel sangat tinggi. Aku penasaran, apa yang akan terjadi jika aku mencapai level 100.

"Status!"

Status

Name: Wira Hardianto

Race: Manusia

Level: 95

Title: Orang yang Terpanggil, Yang Terlemah, Pemimpi Dunia Lain, Reinkarnasi, Orang yang Terbuang, Penantang Labirin, Contractor Merope Pleiades, Zeldius Sword Mastery, Beast Sword Mastery, Arcane Magic Mastery, Sahagin Slayer.

Job: Freelancer

HP: 9500

MP: 9500

STR: 950

INT: 950

AGI: 950

VIT: 950

Skill: Unknown, Heat Resistance, Zeldius Sword Technique, Beast Sword Technique, Fallen Night Sword Technique, Reptile Sword Technique, Garuda Sword Technique, Dragon Sword Technique, Fire Magic, Water Magic, Wind Magic, Earth Magic, Light Magic, Dark Magic, Support Magic, Enchant Magic, Self Recovery, Mana Absorb, Persistance, Mana Converter, Magic Combination.

Ultimate Skill: Ancient Sword Technique, Inferno Magic, Ice Magic, Storm Magic, Crystal Magic, Lighting Magic, Chaos Magic, Magic Creation.

Ini masih belum cukup. Aku yakin hanya dengan menaikkan 5 sampai 10 level saja, status milik teman-temanku yang lain juga akan menyusulku. Karena itulah, setidaknya aku harus mencapai level tertinggi sebelum keluar dari tempat ini.

"Baiklah, sekarang ayo kita turun ke lantai berikutnya!" ucapku setelah mengumpulkan semua drop yang ada disekitar.

***

POV Sirius Diego

Satu hari berlalu, pada pagi hari kami semua berlatih keras dengan bimbingan dari pengajar yang dihadirkan oleh Raja Julius. Berbeda dengan yang lain yang hanya dibimbing oleh satu pengajar, aku diberikan bimbingan terbaik dari orang-orang terbaik di Kerajaan Einhard ini.

"Hyaat!"

Aku mengayunkan pedang kayu kearah seorang pria paruh baya dengan tubuh kekar yang merupakan Komandan Ksatria Kerajaan Einhard, Marcus Zilveda yang sekaligus menjadi guru berpedangku. Setiap kali aku mengayunkan pedang kayu, dia akan selalu menangkis, bahkan menghindarinya dengan baik. Tidak ada celah untuk bisa mendaratkan serangan padanya.

"Teruskan seperti itu, maka Anda akan memahaminya dengan cepat!" jelasnya.

Aku terus berusaha sekuat mungkin untuk dapat mendaratkan serangan padanya. Tapi ini terlalu sulit bagiku. Meskipun dengan Job Hero yang aku miliki, masih belum bisa mengalahkan seorang veteran seperti Master Marcus.

"Apa yang kurang darimu hanya pengalaman! Jadi Anda jangan khawatir dan kerahkan semuanya!"

"Baik!"

Ini terus berlanjut hingga beberapa jam berlalu. Matahari sudah mulai berada di puncaknya, menyinari semuanya dengan panasnya yang lumayan tinggi. Kami diberikan waktu istirahat dan setelah bel gereja berbunyi, kami diharuskan untuk mempelajari kelas teori sihir nantinya. Lalu kini, aku tengah berjalan menuju seorang gadis berkacamata yang tak lain adalah ketua kelas, Siska Floriana.

"Ada apa, Siska? Kamu terlihat sedang bingung?" tanyaku menghampirinya.

"Ah, Sirius! Yah, kamu tahu, aku sangat khawatir dengan keadaan Nayla. Aku takut kalau dia akan melakukan hal nekat lainnya," balasnya.

"Begitu yah. Kalau begitu, mari kita ambil liburan dulu dalam pelajaran besok! Aku telah meminta izin kepada Raja Julius dan juga para pembimbing untuk meliburkan kegiatan kita," ajakku.

"Benarkah? Itu bagus! Kalau begitu, mungkin aku akan mengajak orang-orang yang sangat mengkhawatirkan Nayla!" sahut Siska senang.

"Tentu! Bagaimanapun juga, kita tidak bisa membebaninya dengan banyak orang," balasku.

Siska pun akhirnya pergi untuk mengajak teman-teman yang benar-benar mengkhawatirkan Nayla. Meskipun Ksatria Saint itu mengatakan kalau Nayla aman bersama dengannya, tapi tetap saja aku khawatir dengan Nayla. Bagaimanapun juga, dia baru saja kehilangan pria yang dia cintai.

"Yo, Sirius! Apa kau tidak mau mengajakku untuk ikut dengan kalian? Aku sangat khawatir juga pada gadisku itu," ujar seseorang menghampiriku.

"Fredrik? Bukankah aku sudah mengatakan padamu, kalau kamu tidak bisa bertemu dengan Nayla. Kecuali dia yang memintanya!" balasku.

Benar, orang itu adalah Fredrik. Dia bersama kedua temannya selalu merundung Wira, orang yang dicintai Nayla. Meskipun begitu, aku tidak bisa marah padanya karena meski saat itu aku memiliki bukti. Tapi aku tidak bisa mengambil tindakan untuk mengeluarkannya dengan otoritasku sebagai Ketua OSIS sebelumnya.

"Selain itu, Nayla tidak pernah mengakui kamu sebagai kekasihnya. Jadi kamu tidak berhak mengatakan kalau dia adalah gadismu," sambungku.

"Hah? Kau serius mengatakannya?"

"Duarius,"

"Cih, menjengkelkan! Tapi yah, akan aku pastikan kalau Nayla pasti jatuh hati padaku! Lagipula, hanya aku saja yang cocok bersama dengannya, hahahaha!"

Fredrik pergi meninggalkanku sendiri disini. Serius deh, aku tidak mengerti apa yang membuatnya tergila-gila pada Nayla. Nayla itu memang gadis yang baik dan cantik. Tapi dia tidaklah kaya atau bisa dibilang, selevel dengannya. Lagipula Nayla sudah dijodohkan dengan Wira dari kecil oleh kedua orangtuanya mereka. Informasi ini aku dapatkan dari Nayla sendiri. Jadi untuk apa dia berusaha mendekatinya terus?

"Meski sudah berpindah dunia, dia masih mempertahankan sifatnya yang buruk yah?" lirihku pelan setelah Fredrik sudah cukup jauh.