Seperti sesuatu hal yang sudah biasa bagi Aleena, ya, begitu dia menanggapi semua yang terjadi padanya saat ini. Sama sekali Aleena tidak memikirkannya lagi, toh, ucapan perempuan itu memang sangat benar. Seorang lelaki yang dibesarkan di sebuah keluarga yang kaya raya, tentu saja tidak pantas untuk Aleena. Aleena sadar diri dan tidak akan pernah memaksa keadaan. Dan juga, saat ini Aleena sama sekali tidak menginginkan Aslan untuk menjadi suaminya. Ya, itu hal yang sangat tidak mungkin terjadi.
Aleena memakan kue yang disajikan oleh Hanum. Ya, aneh rasanya disaat Aleena mengambil makanan dari nampan yang dibawa oleh sahabatnya sendiri. Dulu, Aleena yang membawa nampan itu, sedangkan sekarang Aleena yang mengambil makanan dari nampan tersebut. Aleena menghela nafasnya perlahan, melihat ke arah tamu yang tengah asyik berbincang satu sama lain. Ya, tamu yang datang sangat beragam. Ada yang tua, muda, bahkan ada juga anak kecil yang sangat lucu dan menggemaskan.