Tidak ada yang merasa baik-baik saja setelah dihadapi kenyataan jika seorang gadis miskin, kini datang ke sebuah acara yang dihadiri oleh orang kaya dan juga ternama. Begitupun yang dirasakan oleh Aleena. Ya, walaupun Aslan sudah memberikan ketenangan untuk Aleena, akan tetapi Aleena masih saja tidak tenang dan cenderung khawatir dengan semua yang terjadi.
Bagaimana jika Aleena dihina?
Bagaimana jika Aleena ditolak?
Bagaimana jika Aleena dipermalukan disana?
Semua itu seolah menghantui kepala Aleena saat ini. Ya, Aleena masih saja belum tenang dengan semua hal yang terjadi hari ini.
Kini, Aslan perlahan membukakan pintu untuk Aleena. Seperti seorang putri yang tengah dimuliakan oleh seorang pangeran. Begitulah pikiran Aleena.
"Ayo, keluar!" ujar Aslan.
Aleena pun langsung keluar dari mobil dan pandangannya langsung melebar. Takjub adalah kata pertama yang dilontarkan oleh Aleena saat ini. Dengan melihat keindahan rumah Aslan, tentu saja membuat Aleena seolah sangat terpesona.