Malam berat kini sudah berlalu dengan sangat lama. Bukan salah malam, ini hanya tentang Aleena yang masih terpikirkan masalah dirinya yang bekerja di perusahaan Aslan. Ingin mengatakan jika dirinya kuat, tapi yang dia rasakan tidak bisa sekuat itu ternyata. Ya, hanya bisa merenungi nasib saja.
Pagi ini, seperti biasanya Aleena mulai bersiap-siap untuk bekerja ke restoran, bekerja di restoran untuk terakhir kalinya, maksudnya. Karena besok Aleena sudah harus bekerja di tempat yang lain, perusahaan Alva Properti. Bukan lagi sebagai pelayan melainkan sebagai office girl.
Aleena menyiapkan dirinya sedikit lebih pagi dari biasanya, hal itu dikarenakan dia ingin menyiapkan lembar pengunduran diri yang akan diberikan kepada Ardan, pemilik restoran tempat dia bekerja sekarang.
Setelah selesai mempersiapkan dirinya, Aleena langsung keluar dari kamarnya dan hendak pergi langsung tanpa sarapan terlebih dahulu. Namun seketika nama Aleena terpanggil dengan jelas oleh kedua temannya.